Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Munas XI MUI, Ma'ruf Amin Terpilih Jadi Ketua Dewan Pertimbangan 2025-2030
Advertisement . Scroll to see content

Ma'ruf Amin Minta BNPT Gandeng Khatib terkait Penanganan Radikal dan Terorisme

Jumat, 14 Februari 2020 - 22:25:00 WIB
Ma'ruf Amin Minta BNPT Gandeng Khatib terkait Penanganan Radikal dan Terorisme
Wakil Presiden Ma"ruf Amin saat menghadiri Harlah ke-94 NU di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (31/1/2020). (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Khatib atau penceramah memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dan ajaran Islam yang damai kepada masyarakat. Karena itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng khatib terkait penanganan radikal dan terorisme.

Permintaan itu disampaikan langsung Ma'ruf Amin kepada Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius yang ikut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres Jakarta, Jumat (14/2/2020).

"Di sini ada Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, saya minta kepada beliau untuk menjadi leading sector untuk menangani radikalisme. Dan saya minta Kepala BNPT untuk bekerja sama, menggunakan khatib-khatib ini untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada masyarakat," katanya.

Ma'ruf Amin, yang menjadi koordinator program penanggulangan radikal terorisme nasional, mengutamakan dua pendekatan yakni kontra-radikalisasi dan deradikalisasi. Pendekatan pertama dilakukan untuk menekan penyebarluasan paham radikal yang ada di sebagian kecil kelompok masyarakat.

Kontra-radikalisasi, menurut dia, menjadi upaya pencegahan atau preventif yang dilakukan pemerintah untuk membentengi penyebaran aksi radikal terorisme. "Kontra-radikalisasi itu bagaimana kita menangkal terhadap radikalisasi, melakukan imunisasi masyarakat supaya tidak terprovokasi, tidak terpengaruh oleh cara berpikir dan cara bersikap radikal yang berpotensi melahirkan terorisme," ujarnya.

Sedangkan deradikalisasi, Ma'ruf menjelaskan, bertujuan menghilangkan pemahaman radikal para pelaku dan penganut. Dia juga meminta Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (DMI) ikut mendorong program Pemerintah dengan cara ikut memberikan pemahaman kepada para khatib akan bahaya paham radikal.

"Oleh karena itu saya minta itu dipahami betul oleh para khatib, karena khatib merupakan juru dakwah utama dan terdepan, mempunyai peran penting dalam ibadah dan peran sosial yang luas," kata Ma'ruf.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut