Masinton Sebut Tak Ada Hambatan Relasi Megawati dengan Prabowo, dengan Jokowi Tutup Buku

JAKARTA, iNews.id - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyebut tidak ada hambatan relasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia pun menyinggung keduanya pernah berpasangan dalam Pilpres 2009 silam.

"Kalau kita kan sama Pak Prabowo pernah pasangan sama Bu Mega. Jadi dalam relasi itu no problem tidak ada hambatan dalam Bu Mega dan Pak Prabowo," kata Masinton dalam acara Interupsi 'Koalisi, Demi Rakyat Apa Kursi Menteri' yang ditayangkan iNews, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Turki Bantu Bebaskan 200 Warga Sipil yang Terjebak di Terowongan Gaza

Saat itu, pembawa acara Anisha Dasuki pun mempertanyakan apakah hambatan pertemuan itu ada pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anisha pun mempertanyakan kedekatan Jokowi dengan Prabowo.

"Tapi katanya hambatannya Pak Jokowi? Selama Pak Jokowi masih mesra sama Pak Prabowo, Bu Mega akan sulit masuk?" tanya Anisha.

Baca Juga

Susun Kabinet, Gibran Akan Libatkan Tokoh Senior Termasuk Megawati

"Kita kan kalau sama itu (Jokowi), tutup buku. Siapa tadi yang disebut? Kalau sama itu kita tutup buku," ungkap dia.

Masinton pun mengungkap bahwa PDIP dalam berpolitik membutuhkan komitmen dan konsisten. Ia pun menyinggung tugas politik yang tidak bisa terlepas dari memenuhi keinginan rakyat.

Baca Juga

PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar karena Bekerja untuk Bangsa

"Artinya dalam konteks ke depan ini pertama politik itu kan butuh komitmen, konsistensi dan juga politik itu bukan sekadar jabatan dan kekuasaan, bahwa dalam pelaksaanaan tugas politik itu ya kita ga bisa lepas lagi dari yang namanya keinginan rakyat, kehendak rakyat," jelas dia.

Kendati demikian, dia mengaku bahwa partainya belum memutuskan untuk menentukan posisi apakah ada di luar atau di dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang. Menurutnya, partainya tengah mempertimbangkan langkah-langkah strategis bagi bangsa Indonesia.

"Kami belum mengambil sikap ke sana, tentu masih dalam proses pertimbangan apakah berada di luar pemerintah atau di dalam pemerintahan," katanya.

Editor: Faieq Hidayat