Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadir di Rakernas Perindo, Ini Pesan Raffi Ahmad untuk Generasi Muda
Advertisement . Scroll to see content

Masuk Pengurus KPPI, Perindo Ingin Politisi Perempuan Tak Hanya Jadi Pelengkap

Jumat, 25 Maret 2022 - 15:53:00 WIB
Masuk Pengurus KPPI, Perindo Ingin Politisi Perempuan Tak Hanya Jadi Pelengkap
Dengan bergabung di KPPI, Partai Perindo ingin memperjuangkan 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen tak hanya jadi pelengkap. (Foto: MPI/Kiswondari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Tiga kader perempuan sekaligus pengurus Partai Perindo baru saja dilantik bersama puluhan pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) periode 2021-2026 di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/3/2022) pagi tadi. Dengan bergabung di KPPI, Partai Perindo ingin memperjuangkan 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen bukan hanya di daftar calon legislatif (caleg). 

Perindo menegaskan keberadaan politisi perempuan harusnya bukan hanya sekadar pelengkap untuk memenuhi kuota tersebut, tapi lebih dari itu.

“Kami di sini untuk bergabung ke dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), kita tahu bahwa memang sejak Undang-Undang No 2/2018 (UU Pemilu) ada yang mengharuskan kuota perempuan 30 persen minimal mulai dari tingkat daerah sampai pusat,” kata Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Perindo Ike Julies Tiati seusai pelantikan.

“Di situlah keterwakilan perempuan di parlemen mengalami peningkatan yang signifikan, sebut saja di tahun 1999 keterwakilan perempuan di parlemen meningkat di pemilu-pemilu berikutnya di 2004, 2009, 2014 sampai 2019 bahkan ini keterwakilan perempuan itu sebesar 21 persen,” katanya.

Ike mengatakan dengan keterwakilan perempuan di parlemen sebesar 21 persen pada DPR periode 2019-2024 ini, apakah peran politisi perempuan sudah maksimal untuk mengisi atau mengawal kebijakan publik yang mewakili dan menyuarakan kepentingan perempuan yang ada di parlemen? Sayangnya, dia melihat hal itu belum tercapai.

“Saya rasa sih masih belum maksimal dengan saat ini juga, RUU TPKS (Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual) juga masih belum disahkan,” ujarnya.

Kemudian, Ike pun miris melihat integritas dari politisi perempuan, karena banyak juga politisi perempuan yang tersandung kasus korupsi, tidak hanya di pusat namun juga di daerah. Sehingga, keterwakilan perempuan di parlemen masih belum maksimal.

“Jadi ini tidak hanya berbicara tentang kuota atau memenuhi keterwakilan perempuan saja di parlemen,” ucap Ike.

Oleh karena itu, menurut Ike, Partai Perindo dalam hal ini akan menyiapkan kader-kader yang terbaik, berkualitas, dan juga kader-kader pilihan untuk Pemilu 2024 mendatang, baik untuk mengisi jajaran eksekutif ataupun legislatif. Tidak hanya mewakili atau mengisi kuota 30 persen saja, dengan adanya kader-kader perempuan Perindo yang berkualitas diharapkan dapat membawa demokrasi menjadi lebih baik.

“Kita mampu membawa ruang demokrasi, membawa perubahan demokrasi Indonesia yang berkualitas dan berkeadilan. Dan tentunya, tidak hanya menyuarakan aspirasi-aspirasi yang menjadi permasalahan perempuan di parlemen, tapi juga membuat suatu, atau mengawal kebijakan publik dan membuat banyak UU tentunya yang mewakili keterwakilan suara-suara perempuan,” ujar Ike.

Senada, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kartini Perindo Eva Mutia juga menekankan pentingnya kaum perempuan untuk ikut dalam percaturan politik. Sehingga, kuota 30 persen keterwakilan perempuan ini tidak hanya terpenuhi untuk calon legislatif (caleg), tapi diharapkan juga ada 30 persen keterwakilan perempuan di anggota legislatif.

“Jadi anggota legislatif lah yang 30 persen, itu yang kami harapkan. Dan itu yang harus kita perjuangkan, bagaimana kita memenuhi kuota 30 persen bukan hanya di caleg tapi juga di anggota legislatif,” katanya di kesempatan sama.

Menurut Eva, hal ini menjadi penting karena perempuan memiliki isu-isu tentang perempuan, kalau bukan sesama perempuan, siapa lagi yang bisa menyuarakan isu-isu perempuan. Sehingga, kata Eva, dengan bergabungnya Partai Perindo dalam, para politisi perempuan memiliki wadah untuk berdiskusi dan memantapkan program kerja kaum perempuan dan bagaimana memajukan perempuan ke depannya.

“Tentunya tetap memperjuangkan hak, kita juga fokus bagaimana meningkatkan kualitas perempuan ke depan,” tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut