Megawati Jengkel dengan Polisi: Fungsinya Mengayomi, Bukan Meleyat-Meleyot!
JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Sukarnoputri mengaku jengkel dengan institusi kepolisian saat ini. Dia menyinggung bahwa Korps Bhayangkara seharusnya menjalankan fungsi mengayomi rakyat.
Awalnya, dia menceritakan sejarah ayahnya yang juga Presiden pertama Indonesia, Sukarno yang pernah dianggap berkhianat oleh pemerintah Indonesia sendiri.
Namun, saat dia bertanya soal itu ke audiens, tak ada satu pun yang memberikan jawaban lugas.
"Masa ngomong itu saja takut? Ngapain sih takut? Takut sama polisi?" tanya Megawati dalam acara Peresmian Serambi Pancasila dan Peluncuran Buku di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Senin (11/8/2025).
Dia lantas mengungkapkan alasannya kenapa menyinggung polisi dalam pidato ini. Dia mengaku hanya ingin polisi menjalankan fungsinya mengayomi masyarakat.
"Kenapa saya menyinggung polisi? Karena saya berkeinginan juga polisi itu mengayomi rakyatnya. Kalau sekarang kok kayak gini. Ya ngamuk lah saya," kata Megawati.
Presiden ke-5 Indonesia itu lantas mengingatkan bahwa aparat harus bekerja dengan mengedepankan kehidupan bernegara. Oleh karenanya, membela dan mengayomi masyarakat merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap anggota Korps Bhayangkara.
"Ingat, bernegara. Loh, ya iyalah, Polisi saya mikir ini mau jadi apa toh yo? Loh iyalah orang dia tuh ada kok fungsinya ngayomi rakyat, membela rakyat," ujarnya.
Megawati kembali mengingatkan, polisi harus menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai amanat undang-undang.
"Bukan sekarang meleyat-meleyot, meleyat-meleyot. Ya saya jengkel dong. Jengkel banget loh, Ini Indonesia mau dijadikan apa?" kata Megawati.
Editor: Reza Fajri