Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta adalah Siswa
Advertisement . Scroll to see content

Megawati Tak Setuju RUU TNI-Polri: Kok Sekarang Disetarakan?

Selasa, 30 Juli 2024 - 15:37:00 WIB
Megawati Tak Setuju RUU TNI-Polri: Kok Sekarang Disetarakan?
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam Mukernas Partai Perindo, di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). (Foto MPI: Aldi Chandra).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan tidak setuju dengan revisi Undang-undang TNI dan Polri. Sebab menyalahi TAP MPR RI VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri.

Megawati mengatakan bahwa dirinya yang memisahkan TNI dan Polri saat masih ABRI.

"Nanti kalau saya ngomong gini, Bu Mega ngga setuju, ya ngga setuju lah, yang RUU TNI-Polri gitu. Loh kok ngga dilihat sumbernya, itu TAP MPR loh, yang namanya ketika jadi satu, saya yang memisahkan Presiden loh bukan Megawati," kata Megawati dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo, di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, TAP MPR RI itu harus dijalankan. Dia pun mempertanyakan pihak yang ingin berniat menyetarakan TNI-Polri.

"TAP MPR harus dijalankan yaitu pemisahan antara TNI-Polri, loh kok sekarang disetarakan? Saya ngga ngerti maksudnya apa?," tutur Megawati.

Dia pun mengatakan jika TNI dan Polri disetarakan maka TNI AU dan Polri memiliki pesawat. Namun jika persoalan RUU TNI dan Polri hanya umur, tidak usah disetarakan.

"Sampai saya bilang gini, oh kalau disetarakan artinya, kalau AURI punya pesawat, berarti polisi punya pesawat dong. Itu pemikiran saya. Ada yang bilang, oh enggak gitu Bu, ini persoalan umur. Ya persoalan umur ya sudah saja, ndak perlu disetarakan-setarakan gitu, apa toh maunya," imbuhnya.

Presiden ke-5 RI ini sempat mempertanyakan apakah TAP MPR tentang Pemisahaan TNI dan Polri masih berlaku hingga saat ini.

"Saya kalau ngomong mungkin cerewet, tetapi semua itu ada kebenarannya, saya ngga ngomong sembarangan, apalagi kalau sudah urusan hukum. Gimana? Terus kalau kitanya diem gitu, kasihan rakyat di bawah," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut