Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bantah Dikendalikan, Prabowo: Pak Jokowi Tak Pernah Nitip Apa-Apa Sama Saya
Advertisement . Scroll to see content

Menag Imbau Jangan Pilih Pemimpin yang Jadikan Agama Alat Politik, Partai Perindo: Kami Sependapat

Kamis, 07 September 2023 - 12:31:00 WIB
Menag Imbau Jangan Pilih Pemimpin yang Jadikan Agama Alat Politik, Partai Perindo: Kami Sependapat
Partai Perindo mendukung pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang mengimbau masyarakat jangan memilih pemimpin yang menjadikan agama sebagai alat politik. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan, Abdul Khaliq Ahmad, mendukung pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, yang mengimbau masyarakat jangan memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Menurutnya, hal tersebut dapat mendegradasi nilai-nilai agama yang luhur, sakral, dan universal.

"Tidak sepatutnya agama dijadikan alat politik untuk memperoleh kekuasaan, karena politisasi agama hanya akan mendegradasi nilai-nilai agama yang luhur, sakral, dan universal yang semestinya menjadi pemimpin moral dalam menyebar kebaikan dan kedamaian serta menjaga harkat dan martabat manusia," kata Abdul Khaliq, Rabu (6/9/2023).

Menurut Abdul Khaliq, yang merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II, mengeksploitasi agama sebagai alat politik untuk meraih kekuasaan akan berdampak pada rusaknya kebhinekaan.

"Kita sependapat dengan pernyataan Menteri Agama yang mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang menjadikan agama sebagai alat politik untuk meraih kekuasaan," ujarnya.

Oleh karena itu, Abdul Khaliq mengimbau kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang berintegritas, dapat dipercaya, komunikatif, mengayomi, cerdas dan kompeten.

Pasalnya, menghadapi tantangan bangsa di masa depan jauh lebih penting daripada memilih pemimpin, karena atas dasar kesamaan agama, suku, golongan dan budaya.

"Saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin negarawan, bukan pemimpin golongan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera," katanya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut