Menag: Jamaah Haji Berada di Dimensi Ruang dan Waktu Istimewa
MAKKAH, iNews.id — Sekitar tiga juta jamaah haji dari seluruh dunia selesai melakukan ibadah puncak dengan wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin (20/8/2018).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, saat wukuf maka jamaah berada dalam dimensi ruang dan waktu yang sangat istimewa. Karenanya Menag meminta untuk mendoakan bangsa dan negara Indonesia agar selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Selain itu, dia juga meminta agar jamaah mendoakan warga Lombok yang mendapat musibah gempa bumi.
"Semoga kita juga dihindarkan dari cobaan dan bencana, perselisihan dan permusuhan serta ditingkatkan rasa persaudaraan demi terpeliharanya keutuhan NKRI,” kata Menag saat memberikan sambutan saat wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin (20/8/2018).
Menag juga meminta kepada jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat kesempatan berada di tempat dan hari agung di padang Arafah. Dia mengingatkan, Allah membanggakan umat-Nya yang bersusah payah hadir dari berbagai penjuru dunia dengan susah payah untuk memohon ampunan-Nya.
"Karenanya, Allah kemudian mendekat kepada hamba-Nya di hari Arafah, dengan menurunkan rahmat, kemulian dan magfirah (ampunan)-Nya,” kata Menag, seperti dilansir kemenag.go.id, Senin (20/8/2018).
Penetapan wukuf di Arafah berbeda dengan hasil isbat di Tanah Air. Pemerintah Arab Saudi menetapkan 1 Zulhijjah 1439 Hijriah jatuh pada Senin 12 Agustus 2018. Dengan begitu, hari Arafah pada 9 Zulhijjah jatuh pada tanggal 20 Agustus 2018. Sementara hasil isbat di Tanah Air, pemerintah menetapkan 1 Zulhijjah 1439 Hijriah jatuh pada Senin 13 Agustus 2018. Dengan begitu, Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam di Indonesia jatuh pada hari Rabu, 22 Agustus 2018.
Menurut Menag, pelaksanaan wukuf kali ini hanya berselang beberapa hari dari perayaan HUT Kemerdekaan ke-73 Indonesia. Dia mengingatkan kembali pesan Rasulullah saat haji wada’ 15 abad silam yakni kewajiban muslim menjaga darah, harta, dan kehormatan. Dengan begitu, dia berpesan bahwa keimanan sejati dapat dibuktikan dengan cinta sesama dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Terakhir, Menag menyampaikan salah satu prinsip Islam dalam membangun masyarakat adalah menyatukan individu-individu. Menurut dia, semangat persaudaraan itulah yang menggerakkan kaum muslimin di Madinah untuk menyambut hangat kedatangan kaum muhajirin.
“Semangat ini penting untuk kita kembangkan, kaitannya menyongsong pesta demokrasi 2019,” katanya.
Sementara dua tanda haji mabrur, menurut Menag, meningkatnya rasa kepedulian dan menebarkan kedamaian dimanapun berada. “Maka mari kita manfaatkan di Tanah Suci untuk memperbanyak ibadah, agar menjadikan haji kita mabrur,” katanya.
Editor: Azhar Azis