Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Suhu Makkah Capai 47 Derajat Celsius, Saudi Minta Jemaah Haji Waspada
Advertisement . Scroll to see content

Menag Yakin Ibadah Haji 2025 Berjalan Sukses, Ini 3 Alasannya

Jumat, 30 Mei 2025 - 21:06:00 WIB
Menag Yakin Ibadah Haji 2025 Berjalan Sukses, Ini 3 Alasannya
Menag Nasaruddin Umar (foto: Ramdani Bur)
Advertisement . Scroll to see content

JEDDAH, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yakin pelaksanaan ibadah haji 2025 berjalan sukses. Ada beberapa faktor kenapa menteri 65 tahun ini yakin pelaksanaan ibadah haji termasuk puncak haji 2025 akan berjalan mulus.

Berikut 3 alasan Menag yakin ibadah haji 2025 berjalan sukses

1. Komunikasi Intens antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi

Faktor pertama adanya komunikasi intens antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi. Kemarin, pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH Arab Saudi) mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Haji Umrah dan Arab Saudi serta syarikah atau layanan haji Arab Saudi. Dari pertemuan itu muncul kesepakatan.

“Alhamdulillah berkat kerja sama kami dengan pemerintah Saudi Arabia, terutama Menteri haji dan kesehatan, banyak persoalan-persoalan yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kita berterima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang memberikan apresiasi khusus kepada jemaah haji Indonesia. Memang ada isu krusial yang mesti kita cermati dan mohon doanya, terutama mobilitas jemaah haji kita dari hotel-hotel Makkah ke Mina,” kata Menag di Jeddah, Jumat (30/5/2025).

Pemerintah Saudi disebut ingin mengintervensi langsung syarikah-syarikah.

2. Pelaksanaan Skema Murur dan Tanazul

Selain adanya kesepahaman di atas, di puncak haji 2025 nanti, PPIH akan menjalankan skema murur dan tanazul. Skema murur ini mengizinkan jemaah lanjut (lanjut usia), sakit dan disabilitas untuk melintasi muzdalifah tanpa harus turun dari bus.

Sementara skema tanazul adalah, jemaah lanjut (lanjut usia), sakit dan disabilitas tak perlu bermalam di Mina. Mereka nantinya menginap di hotel-hotel area jamarat.

“Orang sakit nanti kita safariwukufkan seperti tahun lalu. Kemudian ada juga Murur. Murur itu adalah perjalanan khusus yang dilalui orang-orang difabel seperti sakit, dan lanjut usia. Mereka nantinya akan melalui jalur khusus dan wajib melewati Muzdalifah,” lanjut Nasaruddin.

“Ada juga yang namanya tanazul. Tanazul diberikan kepada difabel, lansia atau sakit untuk menghuni hotel di area jamarat. Lebih dekat ke jamarat ketimbang di kemah Mina. Dengan tidur di hotel, tentunya lengkap dan private ada kamar mandinya. Di luar itu, jamaah menempati kemah,” katanya.

Untuk makanan, seluruh jemaah tak perlu khawatir. Bagi jemaah yang menginap di tenda Mina maupun hotel sama-sama menerima menu makanan yang sama.

3. Penjagaan Ketat

Untuk musim haji tahun ini, hanya pemilik kartu Nusuk yang diizinkan masuk Kota Makkah. Alhasil, beberapa titik di Kota Makkah saat ini tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya.

“Insya Allah semuanya berjalan lancar sukses. Yang kita takutkan adalah kemacetan, entah itu di Makkah atau Arafah. Namun, lewat manajemen baru dari pemerintah Arab Saudi, Insya Allah takkan semacet tahun-tahun sebelumnya,” kata Menag penuh keyakinan.

“Seperti dari Jeddah ke Makkah sangat lengang, tidak seperti biasanya. Kompleks Masjidil Haram juga sangat lengang. Hal itu karena hanya pemilik kartu Nusuk yang diizinkan masuk Makkah, termasuk untuk warga Arab Saudi,” kata imam besar Masjid Istiqlal ini.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut