Menara RRI Roboh di Radio Dalam, Polisi Periksa Saksi

JAKARTA, iNews.id – Polisi meminta keterangan sejumlah saksi dalam peristiwa robohnya menara BTS milik Radio Republik Indonesia (RRI) di Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2019). Dalam peristiwa ini seorang warga terluka kena reruntuhan bangunan yang tertimpa menara.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, ambruknya menara BTS saat hujan deras dan angin kencang melanda Jakarta itu kini ditindaklanjuti Polsek Kebayoran Baru. Beberapa orang telah dimintai keterangan.

Pejabat Militer AS: Langkah-langkah Awal Sedang Disiapkan untuk Kemungkinan Invasi Venezuela

"Yang menangani (kasusnya) Polsek Kebayoran Baru," kata Bastoni di Jakarta, Minggu (22/12/2019). Dia menjelaskan, ada beberapa orang yang diperiksa. Mereka mengetahui langsung peristiwa tersebut.

Kendati demikian, sejauh ini petugas Polsek Kebayoran Baru belum memanggil perwakilan dari RRI. Namun tidak menutup kemungkinan pihak RRI juga akan dimintai keterangan.

"Belum (dipanggil). Iya (nanti) akan dipanggil. Nanti Polsek Kebayoran Baru yang nangani," pungkasnya.

Seperti diketahui, Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Jakarta pada Minggu (22/12/2019) sore ini menyebabkan menara BTS di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, roboh. Menara BTS itu menimpa rumah warga dan sebuah bajaj yang sedang melintas.

Petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Selatan Herminda mengatakan, petugas saat ini telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi. Berdasarkan laporan awal, menara yang roboh merupakan antena pemancar milik RRI.

”Menara RRI yang ambruk, menimpa rumah dan bajaj. Petugas sedang mengevakuasi,” ujarnya dihubungi iNews.id, Minggu (22/12/2019). Dalam peristiwa ini seorang warga mengalami luka di kepala. Dia terkena reruntuhan bangunan saat menara itu menimpa rumah dan musala di kawasan tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI) Mohammad Ruhanudin beserta jajaran langsung meninjau lokasi begitu mengetahui informasi ambruknya menara BTS itu. Ruhanudin menuturkan, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2005 di lokasi yang tak jauh dari sekarang.

"Kejadian mirip 2005, bencana alam. Saat itu hujan deras dan angin juga deras. Kali ini, anginnya juga kencang," ujar Rohanuddin.

Editor: Zen Teguh