Mendikdasmen Ungkap Banyak Sekolah Swasta Tutup karena Zonasi, Kok Bisa?
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkap banyak sekolah swasta tutup karena sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi. Pasalnya, banyak sekolah swasta yang tidak kebagian peserta didik atau murid baru.
“Perlu kami lihat berdasarkan pengalaman beberapa daerah itu nanti juga ada alokasi untuk sekolah swasta karena selama ini di antara kritik zonasi itu banyak sekolah swasta yang tutup tidak kebagian murid,” kata Mu’ti, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Mu’ti mengatakan banyak sekolah negeri yang justru terpaksa harus menampung siswa didik yang berlebih. Namun, justru mutu tidak dapat terpenuhi karena rasio antara guru dan murid tidak seimbang.
“Sementara yang negeri itu muridnya berlebih ya. Karena muridnya berlebih kadang standar mutunya tidak dapat terpenuhi karena rasio guru dan murid menjadi tidak seimbang. Sarana dan prasarana juga menjadi tidak dapat tersedia dengan sebaik-baiknya,” kata Mu’ti.
Lebih lanjut, Mu’ti pun menegaskan ke depan jika sistem PPDB zonasi tetap dilaksanakan akan diperhitungkan persentase daya tampung sekolah-sekolah swasta. Sementara, kualitas dari sekolah swasta juga akan dilihat sesuai dengan akreditasinya.
“Tidak hanya prosentase tapi bagaimana nanti sekolah-sekolah swasta juga, itu di beberapa daerah ada yang kemudian disubsidi tapi bergantung pada kemampuan pemda. Ada juga yang misalnya negeri dibatasi tapi swasta dilihat akreditasinya,” ujarnya.
Dia memastikan skenario untuk sistem zonasi ke depan harus memperhitungkan empat filosofi yakni bermutu untuk semua, integrasi, inklusi, dan kohesif.
“Nah ini berbagai skenario yang praktik baik, yang ada di provinsi-provinsi itu, yang coba lihat perdalam lagi. Kemudian kita ambil kebijakan zonasi sehingga dapat mencapai empat idealisme tadi itu. Menjadi bermutu untuk semua, integrasi, inklusi dan kohesif,” pungkasnya.
Editor: Faieq Hidayat