Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jemaah Tarekat Syattariyah di Padang Pariaman Tetapkan Iduladha 8 Juni, Besok Salat Id
Advertisement . Scroll to see content

Mengapa Iduladha Tarekat Syattariyah 8 Juni Beda dari Pemerintah? Ini Penjelasannya

Sabtu, 07 Juni 2025 - 13:48:00 WIB
Mengapa Iduladha Tarekat Syattariyah 8 Juni Beda dari Pemerintah? Ini Penjelasannya
Jemaah Tarekat Syattariyah di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) baru akan merayakan Iduladha, Minggu (8/6/2025) besok. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

PADANG, iNews.idTarekat Syattariyah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat baru akan merayakan Iduladha, Minggu (8/6/2025). Penetapan ini berbeda dengan pemerintah yang sudah merayakan Iduladha, Jumat (6/5/2025).

Perbedaan ini muncul karena metode penetapan tanggal Iduladha yang digunakan Tarekat Syattariyah berbeda dengan pemerintah.

Ulama terkemuka Syattariyah, Tuanku Imam Sidi menjelaskan, penentuan Iduladha berdasarkan metode hisab takwim khamsiah, bukan observasi langsung hilal.

“Kami menggunakan metode hisab takwim khamsiah, yaitu menghitung tanggal dengan menambahkan lima hari dari penanggalan Ramadan yang sebelumnya telah ditentukan melalui rukyatul hilal di Pantai Ulakan,” ujar Tuanku Imam Sidi, Sabtu (7/6/2025).

Metode ini membuat Tarekat Syattariyah memiliki kalender ibadah yang lebih terprediksi dan terjaga dari pengaruh kondisi cuaca saat hilal sulit terlihat.

Sementara pemerintah mengandalkan pengamatan hilal secara langsung untuk menentukan tanggal awal bulan Hijriyah dan hari raya, Tarekat Syattariyah mengaplikasikan hisab takwim khamsiah sebagai pedoman utama untuk Iduladha.

Tuanku Imam Sidi menambahkan, rukyatul hilal hanya dilakukan pada awal Ramadan dan Idulfitri. Penetapan Iduladha menggunakan metode perhitungan matematis agar perayaan tetap konsisten.

“Kami tidak melihat hilal langsung untuk Iduladha, sehingga tanggalnya bisa berbeda,” ujarnya.

Tarekat Syattariyah yang berpusat di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, selalu mempertahankan tradisi dan metode perhitungan kalender yang diwariskan oleh Syekh Burhanuddin. Pengikutnya tersebar luas di Sumbar dan dikenal konsisten mengikuti metode hisab khamsiah.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut