Mengenal Daerah Itaewon di Korea Selatan yang Jadi Lokasi Tragedi Halloween 2022

JAKARTA, iNews.id - Daerah Itaewon di Korea Selatan tengah menjadi sorotan karena sebuah pesta Halloween pada Sabtu (29/10) berujung tragis. Dari kejadian itu, dilaporkan sekitar 151 orang tewas. 

Dilaporkan para korban tewas karena terinjak-injak di tengah padatnya kerumunan pesta Itaewon Halloween 2022 digelar. Itaewon sendiri adalah destinasi populer di Korea Selatan untuk perayaan Halloween.

Baca Juga

Buntut Pembunuhan, Trump Terapkan Larangan Imigrasi Total untuk Negara Dunia Ketiga

Itaewon di Korea Selatan

Itaewon merupakan salah satu daerah di kota Seoul, tepatnya di distrik Yongsan. Dikutip dari buku 'Panduan Wisata Korea: Seoul, Nami Island & Jinhae' karya Wenika Yuda, Itaewon merupakan daerah dengan budaya yang paling beragam dan dikenal dengan pusat belanja.

Baca Juga

Tragedi Pesta Halloween di Seoul, Korban Tewas Bertambah Jadi 151 Orang

Daerah ini dipenuhi dengan puluhan restoran yang menyajikan masakan dari seluruh dunia. Bahkan, banyak ekspatriat yang tinggal di sana, salah satunya yang paling banyak berasal dari Timur Tengah dan Pakistan.

Itaewon dikenal sangat bersahabat dengan para wisatawan asing. Bahkan, di sana banyak pemilik toko yang menuliskan menu dengan keterangan bahasa Jepang, Mandarin hingga Inggris dengan lokasi sepanjang 1,4 kilometer dari Itaewon 1-dong hingga ujung Tiur di Hannam 2-dong. 

Baca Juga

KBRI Seoul Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Tragedi Halloween di Korsel

Sebelum dikenal sebagai daerah dengan banyak budaya khas luar, Itaewon awalnya adalah permukiman kolonialis Jepang. Kemudian, menjadi tempat tinggal tentara Amerika Serikat yang tinggal di Korea setelah perang Korea (1950-1953).

Kemudian setelah Olimpiade Seoul tahun 1988 dan Piala Dunia FIFA 2002, daerah tersebut semakin berkembang pesat sehingga akan banyak ditemui orang berkebangsaan asing di sana. Itaewon menjadi distrik multikultural yang merangkul budaya Timur dan Barat. Bahkan, ada Masjid Seoul Central dan Islamic Street di lokasi tersebut.

Editor: Puti Aini Yasmin