Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hampir 2 Juta Keluarga Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Lewat Pemutakhiran DTSEN
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Geotagging, Strategi Juru Bayar Pos Salurkan Dana Bansos Tepat Waktu

Kamis, 07 April 2022 - 11:59:00 WIB
Mengenal Geotagging, Strategi Juru Bayar Pos Salurkan Dana Bansos Tepat Waktu
Petugas juru bayar Pos yang tengah melakukan geotagging. (Foto: dok PT Pos)
Advertisement . Scroll to see content

KUTA, iNews.id - PT Pos Indonesia (Persero) melakukan geotagging sebagai bentuk verifikasi terhadap keluarga penerima manfaat (KPM). Hal tersebut menjadi salah satu tugas perusahaan ini dalam menyalurkan dana bansos Kartu Sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Apa itu geotagging? Geotagging diartikan sebagai ‘penanda tempat’yang berfungsi untuk menandai lokasi di mana foto tersebut diambil. Upaya ini akan memudahkan pelacakan dan menemukan informasi mengenai keberadaan lokasi suatu bangunan.

Dalam fungsinya terhadap proses pembayaran dana bansos, geotagging membantu Kemensos melakukan verifikasi data KPM. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus.

“Selain menyalurkan dana bansos, ada tambahan pekerjaan yang diminta Kemensos, yaitu harus melakukan geotagging rumah penerima dan memotret rumah penerima. Hal ini sangat bermanfaat bagi Kemensos karena menjadi verifikasi penerima dalam bentuk keadaan perekonomian penerima, situasi, dan posisi penerima," katanya.

Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus. (Foto: dok PT Pos)
Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus. (Foto: dok PT Pos)

Sebagai ujung tombak sukses penyaluran dana bansos, petugas juru bayar Pos berdedikasi tinggi menunaikan tugas. Mereka menjalankan kewajiban menyalurkan dana dan melakukan geotagging, meski kerap menemui kendala dalam perjalanan menuju rumah KPM.

Beberapa kendala yang dialami petugas juru bayar Pos di antaranya seperti kondisi jalan rusak, serta berlokasi di pedalaman, pegunungan, hingga pesisir pantai. Ada juga yang ketika didatangi ternyata penerima sedang tidak berada di tempat atau telah pindah rumah.

Salah satu petugas juru bayar Pos yang bertugas di Kantor Pos Kuta, Bali pun membagikan kisahnya dalam melakukan pembayaran dana bansos dan geotagging. Dia adalah I Made Suatir.

“Saya bertugas melakukan geotagging rumah KPM di Kecamatan Kuta, per 25 Maret 2022, sebanyak 53 rumah KPM sudah dilakukan geotagging,” ujarnya.

Capaian Made tersebut tergolong sangat baik. Lalu, apa strategi yang dilakukan Made sehingga bisa melakukan geotagging dengan cepat?

“Kuncinya itu adalah data yang diterima alamatnya lengkap, hanya dua rumah yang alamatnya kurang jelas. Kemudian, berkoordinasi dengan kepala lingkungan dan ketua RT untuk mencari alamat rumah KPM,” ucapnya.

Saat melaksanakan tugas, Made acap kali bertemu dengan KPM yang kondisi rumahnya jauh dari layak. Mereka tentu saja sangat senang menerima bansos. 

Ni Wayan Simpreg, salah satu keluarga penerima manfaat (KPM). (Foto: dok PT Pos)
Ni Wayan Simpreg, salah satu keluarga penerima manfaat (KPM). (Foto: dok PT Pos)

Satu di antaranya adalah Ni Wayan Simpreg. Janda berusia lanjut ini hidup seorang diri karena tiga anak perempuannya telah menikah dan pindah rumah mengikuti suami.

Yang makin menyedihkan, Ni Wayan berada dalam kondisi sakit-sakitan sehingga kesulitan datang ke Kantor Pos untuk mengambil dana bansos. Beruntung, petugas juru bayar Pos datang mengantarkan dana langsung ke rumahnya.

Ni Wayan menyambut kedatangan petugas juru bayar Pos dengan penuh suka cita. Rasa haru pun tampak di wajah rentanya.

“Saya senang sekali bisa menerima bansos Rp600 ribu. Uangnya saya pakai untuk bayar listrik, beli lauk pauk, beras, dan beli obat. Kalau tidak minum obat, saya tidak bisa berjalan,” tutur Ni Wayan.

Menerima uang bansos, Ni Wayan bisa merasakan makan dengan layak. Sebab, sehari-hari dia hanya menyantap nasi dengan cabai dan garam.

”Terima kasih kepada Pak Jokowi, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia. Dengan bantuan ini saya bisa beli makanan dan obat,” katanya.

(CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut