Mengenal Idjon Djanbi, Mantan Sopir Ratu Belanda Pendiri Kopassus TNI AD
JAKARTA, iNews.id - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD berkiprah untuk menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Korps baret merah itu ternyata disirikan oleh Mochamad Idjon Djanbi.
Dia pernah menjadi perwira instruktur Korps Speciale Troepen (KST) atau Pasukan Khusus Belanda. Nama sebenarnya adalah Roger Bernard Visser, anak petani Bunga Tulip yang sempat jadi sopir Ratu Belanda, Wilhelmina di masa Perang Dunia II.
Keterlibatan Idjon dimulai karena dimintai bantuan untuk merintis cikal-bakal pasukan komando yang terlatih untuk tugas khusus, dengan personel pilihan yang digembleng sangat keras.
Dilansir dari buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia, Corps Speciale Troopen membantu memerangi RMS pada awal dekade 1950-an.
Usaha pembentukannya tidak begitu mudah karena tidak ada sumber daya manusia yang memadai. Bisa jadi impian Kolonel Alex Kawilarang dan Letkol Slamet Riyadi untuk membentuk sebuah pasukan khusus yang terlatih, tidak bisa terwujud.
Untung saja ada Idjon. Kolonel Alex Kawilarang pun memintanya untuk ambil bagian dalam cita-citanya ini. Setelah bersedia, dia mulai aktif di TNI dengan pangkat mayor.
Idjon segera melatih kader perwira dan bintara untuk menyusun pasukan. Setelah satu kompi satuan terbentuk, jadilah ia sebagai komandan pertama.
Indonesia pun memiliki satuan pasukan khusus yang bisa dibanggakan. Pasukan baret merah ini semula bernama Kesatuan Komando Teritorial III (Kesko III) di bawah divisi Siliwangi.
Di bawah Mabes AD berganti namanya menjadi KKAD (Kesatuan Komando AD). Pada April 1956, KKAD menjadi resimen dan berubah menjadi RPKAD (Resimen Para Komando AD). Pada Februari 1971, RPKAD berubah nama lagi menjadi Kopassandha (Komando Pasukan Sandhi Yudha). Lalu pada 23 Mei empat belas tahun kemudian, Kopassandha menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Editor: Muhammad Fida Ul Haq