Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Metode Tes Covid-19

Senin, 07 Desember 2020 - 20:46:00 WIB
Mengenal Metode Tes Covid-19
Ilustrasi tes Covid-19. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pada masa pandemi ini, tes untuk mendeteksi keberadaan virus covid-19 sangat penting dilakukan.Tes ini menjadi salah satu senjata untuk memutus mata rantai penularan covid-19.

Namun, sudah hampir setahun berjalan, masyarakat masih buat bingung dengan aneka metode tes ini. Pertanyaan-pertanyaan mengenai keakuratan alat-alat pemeriksaan deteksi virus SARS COV-2 ini juga masih sering muncul.

Hal ini disebabkan terlalu banyak jenis, bahan brand alat-alat pemeriksaan yang sudah beredar di pasaran. Menurut dr Muhammad Irhamsyah SpPK Mkes yang merupakan Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur terdapat dua jenis pemeriksaan untuk deteksi covid-19 di Indonesia.

Pertama yaitu dengan metode rapid (tes cepat) dan yang kedua yaitu dengan prinsip tes deteksi materi genetik virus (PCR/Polymerase Chain Reaction) atau alat tes material genetik lain yang telah beredar. Prinsip-prinsip tes laboratorium tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Adapun metodenya juga terdapat dua metode rapid test, yaitu tes rapid antibodi dengan menggunakan sampel darah atau serum dan tes rapid anti gendengan menggunakan sampel swab. Tes rapid memiliki keunggulan hasil cepat (dalam hitungan menit), mudah dilakukan, dan murah.

Namun, kelemahannya yaitu keakuratan hasil yang terkadang masih menjadi pertanyaan untuk masyarakat. Keakuratan suatu tes sangat dipengaruhi oleh faktor seberapa sensitif dan seberapa spesifik suatu alat untuk mendeteksi suatu penyakit.

Selain itu, dia menilai keakuratan metode rapid test seharusnya perlu diperhatikan faktor seorang pelaksana tes yang memangkompeten, pelaksanaan waktu dan lokasiyang tepat, serta prosedur pelaksanaan tes yang tepat dan benar.

“Perlu diketahui metode rapid yang digunakan saat ini memang masih perlu kita gunakan, khususnya di lokasi daerah yang tidak tersedia pelayanan PCR,” ucap dr Muhammad.

Kedua, pemeriksaan deteksi material genetik atau dikenal dengan tes PCR. Tes PCR saat ini adalah realtime PCR yaitu deteksi material genetik SARS-COV2 melalui pengambilan swab pada nasofaring dan orofaring.

Prinsip pemeriksaan alat PCR ini adalah mendeteksi materi genetik virus (RNA) secara berulang-ulang sehingga memakan waktu proses hitungan jam dan hasilnya bisa kita lihat secara real time.

“Secara singkat, tes PCR atau tes materi genetik lain adalah suatu metode deteksi penyakit covid-19 yang paling akurat dan diandalkan saat ini karena prinsip deteksinya menggunakan teknologi yang canggih,” ujar dr Muhammad Irhamsyah.

Saat ini pemeriksaan tes PCR adalah satu-satunya prinsip tes yang bisa kita percayakan sebagai hasil tes konfirmasi penyakit paling baik untuk deteksi covid-19. Namun, perlu diperhatikan untuk beberapa alat deteksi material genetik SARS-COV2 lainnya yang beredar di masyarakat dengan menawarkan deteksi yang cepat hanya hitungan menit pada dasarnya masih dalam tahap pembahasan terkait efektivitasnya.

Pelayanan pemeriksaan laboratorium, khususnya PCR ini adalah pelayanan yang dimulai dari tahap pre-analitik yaitu penanganan sampel sebelum memasuki ruangan laboratorium (meliputi pengambilan swab, penanganan atau penyimpanan, dan transportasi pengiriman sampel), analitik, yaitu proses analisis sampel hingga mengeluarkan hasil, dan post analitik, yaitu mengeluarkan hasil pemeriksaan, kemudian diserahkan kepada pasien. Hasil pemeriksaan tes PCR merupakan metode tes dengan hasil keakuratan hingga100 persen.

“Walaupun tingkat keakuratannya PCR test adalah 100 persen, perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil akurasi pemeriksaan PCR test seperti faktor jenis sampel, ketepatan teknik pengambilan sampel, penanganan atau penyimpanan sampel, transport sampel ke laboratorium, sumber daya manusia yang melakukan analisis, prinsip tes alat deteksi, quality control alat serta standar prosedur operasional yang sesuaidan tepat,” kata dr Muhammad.

Isu lain saat ini di masyarakat adalah mendapatkan hasil tes PCR yang berbeda-beda antara satu laboratorium atau rumah sakit. Terkait Perbedaan ini, tentu kita perlu memperhatikan faktor pre-analitik, analitik, dan postanalitik tadi.

“Proses pengambilan, penanganan, penyimpanan, transportasi, dan analisis sampel swab yang tidak tepat akan menyebabkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat,” ujarnya.

Namun, yang menjadi masalah dan perlu masyarakat ketahui adalah waktu pengambilan swab yang berbeda akan menyebabkan hasil pemeriksaan yang berbeda. Contohnya seseorang yang melakukan PCR di Primaya Hospital positif namun keesokan harinya melakukan swab dirumah sakit, hasilnya negatif. Hal tersebut sisa saja terjadi karena SARS-COV2 sudah tidak  ada lagi di dalam tubuh orang tersebut.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut