Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Heran BTN Minta Tambahan Dana Rp10 Triliun: Penyerapannya Baru 41 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Menkeu Purbaya Kesal Subsidi Energi Bengkak, Desak Pertamina Bangun Kilang Baru

Selasa, 30 September 2025 - 17:06:00 WIB
Menkeu Purbaya Kesal Subsidi Energi Bengkak, Desak Pertamina Bangun Kilang Baru
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti membengkaknya subsidi energi dan mendesak agar Pertamina segera membangun kilang baru. (Foto: Tangkapan Layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti membengkaknya subsidi energi yang terus naik dari tahun ke tahun. Ia pun mendesak PT Pertamina untuk segera membangun kilang baru.

Menurutnya, masalah utama ada pada ketergantungan Indonesia pada impor BBM, khususnya solar dan diesel, yang angkanya mencapai puluhan miliar dolar setiap tahun karena lambatnya pembangunan kilang baru.

"Subsidi energi naik terus dari tahun ke tahun. Energinya kan, Pak, kalau itu namanya BBM kan. BBM tuh, solar, diesel, itu impor. Kita banyak impornya, sampai puluhan miliar dolar setahun," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).

"Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? Sudah puluhan tahun kan. Kita pernah bangun kilang baru nggak? Nggak pernah. Sejak krisis sampai sekarang nggak pernah bangun kilang baru," tuturnya.

Purbaya pun meminta anggota dewan untuk ikut menekan PT Pertamina (Persero) agar segera merealisasikan proyek pembangunan kilang. Ia mengaku saat menjabat sebagai Deputi di Kemenko Marves (Mei 2018 hingga September 2020), ia pernah menekan Pertamina untuk membangun kilang.

"Waktu saya di Maritim, saya pernah tekan mereka tahun 2018 untuk bangun kilang. Mereka janji mereka akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu lima tahun. Sampai sekarang kan nggak ada satu pun. Jadi Bapak tolong kontrol mereka juga," ucap Purbaya.

Bendahara Negara ini juga menegaskan, Indonesia mengalami kerugian besar akibat impor produk minyak, terutama dari Singapura.

Purbaya menyatakan bahwa saat ini, perannya sebagai Menteri Keuangan bukan hanya menyetujui pembayaran subsidi, tetapi juga mengawasi kinerja BUMN, termasuk Pertamina, dalam menjalankan proyek yang diusulkan untuk efisiensi dan pengurangan impor.

"Jadi pada dasarnya kalau gitu sekarang saya bukan nyuruh bayar saja. Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa nggak proyek-proyek yang diusulkan. Kalau nggak kita potong uangnya juga Pak," ancam Purbaya.

Ia bahkan memperingatkan, sebagai pengawas BUMN, ia berhak mengganti Direktur Utama jika tidak ada timbal balik dalam upaya perbaikan kinerja perusahaan pelat merah tersebut. 

"Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya. Artinya timbal balik," kata Purbaya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut