Menko PMK Minta Standar Tes Kesehatan Petugas Ad Hoc Pemilu Harus Ketat seperti Calon Taruna
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan standar tes kesehatan petugas ad hoc Pemilu 2024 harus diperketat. Tujuannya mencegah tingginya angka kematian petugas.
“Dari sisi kesehatan harus betul-betul nanti mendapatkan perhatian. Standar dari tes kesehatan calon petugas ad hoc pemilu ini harus ketat,” kata Muhadjir dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Meski begitu, Muhadjir mengatakan tes kesehatan bagi petugas pemilu harus mendekati pendaftaran calon taruna TNI-Polri. Sebab mereka akan bekerja keras seperti spartan.
"Paling tidak harus mendekatilah karena mereka dalam waktu yang cukup lama dia harus bekerja secara spartan. Belum lagi tambah pikiran, belum lagi menghadapi kasus-kasus berat yang ada di lapangan, yang tekanan-tekanan publik juga sangat kuat pengalaman ini. Saya kira ini perlu menjadi pembelajaran,” ujarnya.
Oleh karena itu, Muhadjir mengusulkan agar petugas ad hoc pemilu harus memiliki kondisi yang fit sehingga harus ada seleksi kesehatan untuk mereka yang menanggung penyakit, khususnya komplikasi atau komorbid tertentu dan sebaiknya ada batas tertentu agar bisa jadi petugas atau tidak.
Selain itu, kata Muhadjir, harus memiliki rekam medis yang bagus sehingga nanti untuk pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin dan dipastikan bahwa dia dalam kondisi sehat.
“Tapi berdasarkan laporan yang diterima, sebagian besar yang sakit dan meninggal ini karena memang punya penyakit, penyakit bawaan atau komorbid, karena itu mungkin juga perlu menjadi catatan karena kerja petugas ad hoc ini spartan. Jauh lebih berat dibanding pekerja-pekerja biasa, 24 jam harus nonstop dan waktunya tidak bisa tidak endurance-nya tidak teratur ini tentu saja perlu effort dan kondisi yang sangat prima,” pungkasnya.
Editor: Faieq Hidayat