Mensos Ancam Usir Penghuni Rusun Pangudi Luhur jika Berpindah Tangan ke Orang Lain
BEKASI, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini akan usir penghuni Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi jika berpindah tangan ke orang lain. Sebanyak 93 unit rusun baru diresmikan dengan fasilitas lengkap siap dihuni para penerima manfaat.
Risma mengatakan para penerima manfaat akan dibekali dengan berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan sehingga kelak mereka bisa mandiri. Nantinya mereka akan kembali ke masyarakat dengan bekal yang cukup.
“Jangan dipindahtangankan ya, Pak/Bu. Jika dilakukan terpaksa saya keluarkan baik penghuni lama maupun baru. Harus bersih. Ketika pulang memulung di taruh sana (tempat pengolahan sampah) baru ke sini," tegas Risma di Bekasi Jumat (10/2/2023).
Mensos juga menuturkan bahwa sebagai bagian dari proses rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi kelompok rentan, tidak hanya dibangunkan hunian yang layak. Tapi kebutuhan-kebutuhan dasar lain juga diberikan kepada kelompok rentan.
“Mereka pindah ke sini kita siapkan pekerjaan dan pelatihannya, kita fasilitasi pendidikan anak-anaknya dan kita beri akses bantuan-bantuan lain dari pemerintah,” kata Mensos.
Pembangunan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur menyasar kepada pemenuhan kebutuhan dasar para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) akan tempat tinggal yang layak. Para PPKS yang terdiri atas 13 penyandang disabilitas, 17 lansia, dan 55 kelompok rentan lainnya. Mereka dikenakan uang sewa Rp10.000/bulan untuk tinggal di rumah susun tersebut.
Selain itu, rumah susun ini juga difasilitasi penunjang, di antaranya kios penjualan sembako, kios makanan kecil, laundry, ruang klinik, ruang perpustakaan, ruang serbaguna dan ruang pengelola dan juga CCTV.
Editor: Faieq Hidayat