Mensos Risma Naik Motor Tembus Desa Terisolir di NTT

JAKARTA, iNews.id - Adanya Siklon Tropis Seroja menyebabkan fasilitas umum dan rumah warga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak berat. Bahkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini untuk menembus desa-desa terisolir karena aksesnya terputus akibat bencana harus menggunakan sepeda motor.

Pada awal pekan ini, didampingi Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, Risma bergerak menembus kawasan yang aksesnya terbatas, yakni di Desa Waimatan dan Desa Amakaka di Flores Timur. Di dua desa tersebut Risma menyapa masyarakat, membagikan bantuan, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar.

Eks Bos NATO: Sekutu Tak Akan Kirim Tentara ke Ukraina karena Bisa Perang Dunia III dengan Rusia

Selain itu Risma juga menuju Desa Waipukang di Kabupaten Lembata. Di lokasi tersebut Risma bertatap muka dengan masyarakat dan aparat setempat. Kemudian bersama rombongan, dia menyusuri pemukiman warga yang rusak berat dilanda bencana.

Mantan Wali Kota Surabaya itu juga mengecek jembatan darurat yang dibangun warga secara gotong royong antara warga di Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terkendala akibat jembatan utama putus.

Panglima TNI dan Kapolri Pantau Distribusi Bantuan Korban Bencana di NTT dan NTB

Di kantor Kecamatan Adonara Timur, Risma juga nampak mengecek paket-paket bantuan yang sudah tiba dan dikemas dalam karung. Dia mendapati jumlahnya masih kurang mencukupi dari kebutuhan.

“Nah ini masih kurang,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kementerian Sosial, Jumat (9/4/2021).

Pada kesempatan itu, Risma juga menggelar rapat mendadak dengan aparat desa setempat. Dia memberikan instruksi kepada aparat terkait untuk lebih meningkatkan akurasi jumlah penerima bantuan. Di sisi lain dia juga meminta agar meningkatkan kapasitas layanan dapur umum agar kebutuhan masyarakat terdampak bisa dipenuhi.

Kemensos mengalokasikan bantuan sebesar Rp2,6 miliar untuk korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi NTT. Di dalamnya, termasuk Rp1,3 miliar untuk logistik untuk memenuhi kebutuhan pokok korban yang masih dalam pengungsian.

Bantuan logistik diantaranya berupa tenda gulung, selimut, kasur, matras, makanan anak, minyak goreng, telur, biskuit, food ware, kids ware, peralatan dapur keluarga, pampers, dan air mineral.

Editor: Faieq Hidayat