Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Breaking News: Kejagung Tetapkan Jaksa Kena OTT KPK Tersangka Pemerasan WNA
Advertisement . Scroll to see content

Mentan Temui Jaksa Agung, Laporkan soal Oknum Tertentu Sering Palak Petani

Senin, 16 Desember 2024 - 11:45:00 WIB
Mentan Temui Jaksa Agung, Laporkan soal Oknum Tertentu Sering Palak Petani
Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bertemu Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (16/12/2024). Amran meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) turut mengawasi distribusi alat produksi pertanian dan penyaluran pupuk bersubsidi.

Amran menerima banyak laporan dari petani yang kerap dimintai sejumlah uang oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Kami berkoordinasi dengan Pak Jaksa Agung tentang sarana produksi, pupuk. Ini nilainya tidak kecil, Rp54 triliun. Kemudian alat pertanian nilainya kurang lebih Rp10-15 triliun. Ini butuh pengawalan sampai ke titik kelompok tani," kata Amran di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan.

Meski belum mendapatkan bukti pelanggaran tersebut, pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat di beberapa daerah.

Mereka mengeluhkan soal adanya oknum yang meminta uang kepada petani, khususnya terkait penerimaan mesin pertanian. Namun, tidak dijelaskan siapa oknum tertentu tersebut.

"Petani itu terkadang dimintai oknum tertentu, dalam artian bayar. Kalau kami (Kementan) berikan traktor, combine harvester, ada yang bayar menurut laporan sampai Rp50 juta satu unit," kata Amran.

Bahkan, ada petani yang membayar Rp3 juta untuk alat berukuran kecil. Padahal, Amran memastikan bahwa pengiriman mesin pertanian itu gratis, sesuai perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, ada pula masalah pupuk palsu yang meresahkan petani. Menurutnya, tercatat ada 27 perusahaan yang memproduksi pupuk palsu, empat di antaranya telah diserahkan ke penegak hukum.

"Ini merugikan petani kita kurang lebih Rp3,2 triliun," katanya.

Amran berharap para pelaku tidak bertanggung jawab itu dihukum seberat-beratnya. Sebab, bukan saja merugikan negara, tetapi juga para petani.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut