Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati
Advertisement . Scroll to see content

Mgr Ignatius Suharyo Beberkan Alasan Dirinya Ditunjuk jadi Kardinal

Kamis, 05 September 2019 - 15:50:00 WIB
Mgr Ignatius Suharyo Beberkan Alasan Dirinya Ditunjuk jadi Kardinal
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo (tengah) dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Uskup Keuskupan Agung Jakarta Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo menyebut penunjukkan dirinya sebagai Kardinal oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dilatarbelakangi Gereja Katolik di Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Kardinal juga bukan dilatarbelakangi prestasi.

"Sejauh dapat saya pahami, pengangkatan saya pasti bukan karena prestasi saya, tetapi tentu karena Gereja Katolik di Indonesia dan yang kedua adalah NKRI," ujar Ignatius dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).

Dia pun menyertakan dua alasan dari penunjukannya sebagai Kardinal. Yang pertama, dari beberapa kali pertemuannya dengan Paus Fransiskus dan dari pembantu-pembantunya yang selalu didengarnya adalah pimpinan Gereja Katolik Vatikan sangat menghargai harmoni kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya dalam lintas iman.

Ignatius mengungkapkan, ada upaya dari Vatikan untuk lebih mengenal Indonesia, negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia. Namun, Islam Indonesia belum begitu dikenal di Eropa ketimbang Islam dari Timur Tengah.

"Itu sungguh sangat dihargai. Ada gerakan yang sangat jelas, saudara-saudara kita di Eropa ingin mengenal lebih baik Indonesia karena memang yang berbeda," katanya.

Uskup TNI-Polri ini menjelaskan alasan kedua yaitu dikarenakan umat Katolik sejak sebelum kemerdekaan telah memiliki peranan yang berarti bagi kemerdekaan Indonesia. Tanggal pertama yang tertulis adalah pada 1922, ketika seorang misionaris Belanda menyatakan dengan tegas Gereja Katolik di Indonesia berpihak pada bangsa yang ditindas, orang pribumi pada saat itu.

"Ketika saya nanti sebagai Kardinal itu saya pahami penuhi syukur bukan karena pribadi saya, tetapi karena pertama Gereja Katolik di Indonesia yang hidup ini dengan segala macam usaha untuk terlibat dalam membangun kehidupan bangsa," ucap Ignatius.

Penghargaan untuk Indonesia

Ignatius menambahkan, penunjukannya sebagai Kardinal juga merupakan penghargaan terhadap realitas kehidupan Indonesia yang beragam. Dia berharap, keberagaman tersebut terus dijaga meski banyak tantangan terkait keharmonisan kehidupan beragama.

Hal tersebut, menurut dia, bisa menjadi tempat belajar bagi komunitas lain yakni perbedaan tidak harus sama dengan perpisahan, melainkan perbedaan yang memperkaya sejarah.

"Perhatian bukan tertuju pada saya, tapi tertuju pada Gereja Katolik Indonesia dan kepada bangsa Indonesia. Itu simbolik yang dilakukan oleh Paus dengan menunjukkan saya menjadi Kardinal," ujar Ignatius.

Uskup Keuskupan Agung Jakarta Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo (tengah) dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)

"Lingkungan Paus yang setiap saat, yang jika dipanggil harus berangkat karena salah satu tugasnya adalah memberikan saran jika diminta dalam pelayanan baik gereja universal atau gereja setempat yang saya layani seperti Gereja Keuskupan Agung Jakarta," tuturnya.

Sebelumnya, Paus Fransiskus mengumumkan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo sebagai Kardinal. Mgr Ignatius merupakan satu dari 13 kardinal baru di Vatikan yang diumumkan pada Minggu, 1 September 2019 pukul 12.00 waktu setempat.

"Puji syukur kepada Tuhan atas kepercayaan dan cinta kasih Paus Fransiskus bagi Gereja Katolik Indonesia dengan pengangkatan Mgr Ignatius Suharyo menjadi Kardinal," kata Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta Romo V Adi Prasojo dalam keterangan persnya.

Ignatius Suharyo beserta 12 orang lainnya akan dilantik menjadi Kardinal dalam Consistorium atau Sidang Para Kardinal pada 5 Oktober 2019 di Vatikan.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut