Minta Teladani Bung Hatta, Megawati: Jangan Seremonial Terus

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyoroti pejabat-pejabat di Indonesia agar tidak melakukan seremonial terus-menerus. Megawati menegaskan seluruh rakyat Indonesia harus bisa memaknai perjuangan.

Awalnya Megawati mengungkapkan keresahannya mengenai para warga Indonesia yang tidak meniru peninggalan para pendahulu negara. Dalam kesempatan tersebut dia kemudian mencotohkan tujuan pembangunan koperasi yang dicetuskan Mohammad Hatta yakni sejahtera dan makmur. Dia pun bertanya-tanya sudahkah hal tersebut tercapai?

Baca Juga

Rusia Sebut Rencana Uji Coba Nuklir AS Berisiko Membahayakan Dunia

"Ada di UUD Dasar kita, menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Ning ndi itu? Saya mau keluarkan apa yang menjadi isi hati saya, jangan seremonial melulu, bukannya tidak penting, boleh. Tapi, please, makna, makna dari perjuangan itu. Maunya diapakan?” kata Megawati, dalam live webinar dengan tema “Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa” dalam kanal YouTube BKNP PDIP, dikutip Jumat (13/08/2021).

Megawati menambahkan, menurutnya aspek memaknai perjuangan harus dipelihara oleh pemimpin-pemimpin di berbagai tingkatan di Indonesia. Sehingga para generasi muda mengetahui bagaimana para pemimpinnya berjuang.

Baca Juga

Megawati Beri Peringatan ke Ganjar Pranowo, Ini Penyebabnya

"Anak-anak muda itu supaya tahu, kamu bisa keluar negeri itu bagaimana? Tapi boleh lihat, anak rakyat yang mau sekolah saja, karena pintar tidak punya duit, ini sebuah perbandingan yang tidak sejahtera dan tidak adil," ucapnya.

Oleh sebab itu, menurutnya semua pihak harus berkenan ikut campur. Terlebih para pemimpin-pemimpin cerdas yang ada di Indonesia.

"Saya bukannya mau menyombongkan diri, saya turun ke bawah, saya lihat kayak apa. Tapi kan jari saya cuma sepuluh, saya perlu bantuan, dari mana? Dari seluruh orang pintar Indonesia, seluruh para pemimpin yang menganggap dirinya negarawan Indonesia. Ayo kita bersatu, kokoh, kuat, bangun Indonesia Raya itu." tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama