Misteri Pendakian Gunung Burangrang, dari Gua Jepang hingga Pesawat Jatuh
JAKARTA, iNews.id - Misteri pendakian Gunung Burangrang terkuak berdasarkan pengalaman pendaki. Gunung yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu itu berdiri di Bandung Utara dengan ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung ini berdiri hasil letusan hebat Gunung Sunda di masa prasejarah. Sama seperti gunung-gunung lain di Indonesia, Burangrang juga memiliki misteri di kalangan para pendaki.
Berikut misteri pendakian Gunung Burangrang:
Misteri gua berkamar 9 sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat sekitar Gunung Burangrang dan para pendaki. Gua yang berada di Kampung Pasir Muncang, Desa Pusakamulya, Kabupaten Purwakarta, ini dipercaya masyarakat sebagai peninggalan penjajah Jepang. Gua tersebut memiliki panjang 200 meter dan mempunyai banyak kamar berjajar di sepanjang lorong.
Hingga saat ini, belum ada satu pihak pun yang mengetahui apa fungsi kamar atau ruangan di dalam gua.
Keberadaan Gunung Burangrang sangat erat kaitannya dengan Sangkuriang. Diketahui, Sangkuriang adalah tokoh dari cerita rakyat yang sangat melegenda di Jawa Barat. Dia menyukai ibunya, Dayang Sumbi, dan sangat ingin menikahinya.
Meskipun mendapat penolakan dari Dayang Sumbi, Sangkuriang tetap pada pendirian, yakni meminang. Tidak menyerah begitu saja, Dayang Sumbi menantang Sangkuriang untuk membuat perahu dan telaga dalam waktu semalam. Sangkuriang menyanggupi dan langsung mengerjakannya.
Dayang Sumbi lantas menebar kain boeh rarang hasil tenunannya. Kain itu kemudian bercahaya, seakan-akan fajar sudah datang. Makhluk halus yang menjadi anak buah Sangkuriang pun pergi karena mengira hari sudah pagi. Pekerjaan itu tidak mampu diselesaikan Sangkuriang.
Konon, Gunung Burangrang adalah sisa kayu dan ranting pohon yang digunakan Sangkuriang untuk membuat perahu. Hal tersebut tetap menjadi misteri yang membuat para pendaki penasaran.
Misteri yang menyelimuti Gunung Burangrang selanjutnya dan dipercaya para pendaki adalah keberadaan segitiga bermuda. Hal itu dipercaya lantaran banyaknya kasus kecelakaan pesawat di sekitar itu. Salah satunya pesawat Cessna 172 yang jatuh pada November 2011.
Penyisiran di Gunung Burangrang didasarkan pada kesaksian warga yang melihat adanya kepulan asap putih di kawasan hutan Gunung Burangrang.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq