Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Film Karya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Raih 3 Penghargaan SANFFEST 2025 
Advertisement . Scroll to see content

MNC Peduli Bagikan Kacamata Gratis untuk Santri Ponpes Daarul Rahman

Kamis, 03 Juni 2021 - 15:30:00 WIB
MNC Peduli Bagikan Kacamata Gratis untuk Santri Ponpes Daarul Rahman
MNC Peduli menggelar pemeriksaan mata di Ponpes Daarul Rahman. (Foto iNews.id).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - MNC Peduli melalui MNC Media menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis kepada santri di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa Jakarta Selatan. Kegiatan ini diharapkan dapat menunjang aktivitas belajar santri. 

Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, KH Syukron Ma'mun berterima kasih kepada MNC Peduli bersama tim kesehatan yang aktif ikut menjaga kesehatan mata santri yang menjadi organ vital dalam tubuh. Dia berharap  para santri dapat belajar dengan baik atas bantuan kacamata yang diberikan. 

"Mata adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Semoga mata anak-anak ini bisa belajar dengan baik  kami terima kasih setinggi-tingginya kepada MNC yang menjalin kerjasama untuk kepedulian sosial," katanya di lokasi, Kamis (3/6/2021). 

Sebanyak 300 santri antusias mengikuti pemeriksaan mata. Selain itu, MNC Peduli bekerja sama dengan Essilor, RS Ali Sibroh Malisi, dan Lotte melakukan pemeriksaan kesehatan umum kepada tenaga pengajar dan penyemprotan disinfektan area lingkungan pondok pesantren.

Sejumlah kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para santri dan tenaga pengajar serta sterilisasi tempat belajar sebelum dimulainya pembelajaran. 

Syukron mengatakan proses pembelajaran di Pondok Pesantren telah menerapkan sistem tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun. 

Tidak hanya itu, sebelum melakukan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan setiap anak yang hendak masuk ke pondok pesantren harus dikarantina oleh orang tua murid di rumah dan pondok pesantren. 

"Selain menerapkan protokol kesehatan, anak yang hendak masuk pondok diatur secara bertahap. Setelah dikarantina lima hari dan diketahui tidak ada penyakit langsung dicampur. Yang tidak baik itu yang sehat campur dengan tidak sehat, kalau sehat dengan yang sehat tidak ada masalah," katanya. 

Dia menilai komitmen menjaga kesehatan tidak bisa hanya dibebankan kepada orang tua santri atau hanya kepada lembaga pendidikan namun juga pada santri itu sendiri. Santri harus diberi pengetahuan tentang menjaga kesehatan. 

"Selain protokol kesehatan, pemerintah juga harus mengingat umat untuk ingat kepada yang membuat penyakit Allah. Kalau kata Al-Ghazali kalau kamu dikejar anjing yang kayak serigala kamu jangan lawan tapi datangi ke pemiliknya kalau kamu baik dengan pemiliknya anjingnya dipanggil dan gak digigit," katanya.

Salah satu santri kelas satu bernama Fauzi mengaku berterimakasih atas pemeriksaan mata pemberian kacamata. Dia mengaku telah lama memiliki kendala mata dan harus selalu menggunakan kacamata. 

"Iya terimakasih sudah diperiksa mata terus dikasih kacamata sama susu dan snack," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut