MNC Peduli Gelar Pemeriksaan Gizi Anak di Desa Pantai Bakti Bekasi
BEKASI, iNews.id - Isu stunting atau gizi buruk menjadi masalah yang belum tuntas di Indonesia. Angka stunting di Indonesia menurun hingga 27,6 persen pada tahun 2019, namun hal itu belum sesuai standar World Health Organization (WHO) yang menyebut angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.
Stunting disebabkan kurang baiknya asupan gizi anak sejak dari kandungan Ibu hingga 1.000 hari pertama. Penyebabnya tak lain karena kurangnya asupan nutrisi kepada anak karena tidak diberikannya ASI eksklusif, melewatkan imunisasi, dan kondisi lingkungan yang kurang memadai.
Pada masa pandemi covid-19 ini, isu stunting harus diperhatikan. Pandemi covid-19 diketahui berdampak pada perekonomian negara hingga menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja hingga penurunan pendapatan yang berpengaruh terhadap pemenuhan gizi anak.
Oleh karena itu, MNC Peduli tergerak untuk mengadakan pemeriksaan gizi di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan ini diadakan untuk memantau kondisi anak dan mencegah bertambahnya kasus stunting di desa binaan tersebut.
“Kami tahu ada 251 anak di desa tersebut yang ternyata stunting. Jadi kami datang ke sana untuk memberikan sosialisasi agar semua mengerti bahwa 1.000 hari pertama itu paling penting untuk pemenuhan gizi anak yang memadai," ucap Ketua MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Jessica menegaskan gizi buruk tidak hanya berdampak bagi kesehatan anak, namun berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia jika tak segera diatasi. Dengan kurangnya asupan gizi sejak kecil, maka akan menurunkan kualitas masyarakat Indonesia.
“Harapannya supaya ke depannya anak-anak di Desa Pantai Bakti tidak ada lagi yang stunting, supaya orangtua mengetahui pentingnya memberikan gizi pada anak-anaknya, apalagi bagi orangtua yang menikah muda. Ini yang kami edukasikan ke masyarakat di sana supaya mereka bisa merawat anak-anaknya secara baik," ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama