Mobil yang Ditumpangi Mentan Syahrul Yasin Limpo Tinggalkan Polda Metro Jaya, ke Mana?

JAKARTA, iNews.id - Minibus yang ditumpangi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/10/2023). Akan tetapi, Syahrul tak terlihat berada dalam mobil tersebut.

Berdasarkan pantauan iNews.id, mobil berjenis Toyota Alphard nomor polisi B 1169 ZZH itu semula terparkir di Gedung Promoter Polda Metro Jaya. Minibus itu meninggalkan lokasi pukul 15.22 WIB. 

Baca Juga

India Buka Pangkalan Udara di Dekat China, Bisa untuk Pesawat Angkut Besar dan Jet Tempur

Akan tetapi saat dilihat ke arah dalam mobil, tidak terlihat sosok Mentan. Para awak media sempat mengikuti ke mana mobil tersebut pergi, kendaraan itu mengarah ke pintu keluar dan meninggalkan Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Kamis (5/10/2023) sekira pukul 12.42 WIB. Dia datang dengan menggunakan mobil Toyota Alphard bernopol B 1169 ZZH. 

Baca Juga

Syahrul Yasin Limpo: Saya Akan Berikan Penjelasan dan Selesaikan Prosesnya

Mulanya, kedatangan Mentan Syahrul Yasin Limpo itu tidak diketahui oleh awak media. Sebab, awak media tengah menunggu kehadirannya di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Hingga berita ini ditayangkan, keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo masih berada di dalam Gedung Promoter Polda Metro Jaya.

Baca Juga

Mentan Syahrul Yasin Limpo Datangi Polda Metro Jaya, Ada Apa?

Diketahui, beredar dua salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya terhadap ajudan dan sopir SYL. Surat tersebut ditujukan kepada Panji Harianto yang merupakan ajudan SYL dan Heri sebagai sopir. 

Kedua surat tersebut bertanggal 25 Agustus 2023. Tertulis keduanya diminta hadir untuk memberikan keterangan pada 28 Agustus 2023 di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya. 

Baca Juga

Mentan Syahrul Yasin Limpo Tinggalkan Kementan Bawa Map Merah, Menuju Istana?

Keterangan keduanya diperlukan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan perkara korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Editor: Rizky Agustian