Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penyiaran Menjaga Api 1928 di Era Digital
Advertisement . Scroll to see content

Mohammad Roem, Diplomat Ulung yang Jadi Salah Satu Tokoh Penting Sumpah Pemuda

Jumat, 28 Oktober 2022 - 12:59:00 WIB
Mohammad Roem, Diplomat Ulung yang Jadi Salah Satu Tokoh Penting Sumpah Pemuda
Mohammad Roem (Dok. Kemdikbud)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mohammad Roem merupakan salah satu tokoh penting yang berpartisipasi dan memiliki andil dalam kesuksesan peristiwa Sumpah Pemuda. Seperti apa sosoknya?

Roem tergabung dalam Jong Islamieten Bond. Ia hadir dalam Kongres Pemuda II sebagai salah satu perwakilan perhimpunan pemuda Islam tersebut. Roem aktif di Jong Islamieten sejak tahun 1924 atau saat kebangkitan nasional Indonesia.

Kemudian ia juga bergabung dengan Sarekat Islam pada 1925, sebelum masuk ke Partai Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Bahkan, ia sempat menjadi Ketua Umum Masyumi pada 1958-1960, menggantikan Mohammad Natsir.
  
Mohammad Roem lahir di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah pada 16 Mei 1908. Roem mengawali pendidikannya di Sekolah Rakyat (Volksschool) dan HIS (Hollandsch Inlandsche School).

Pada 1924, ia masuk ke STOVIA (School ter Opleiding voor Indiesche Arts ) yaitu sekolah untuk mendidik dokter pribumi di Jakarta. Hal ini sesuai dengan cita-citanya untuk menjadi dokter. Pada 1927, setelah selesai pendidikan di bagian persiapan STOVIA, Roem melanjutkan ke AMS (Algemene Middelbare Scool). Lulus AMS pada 1930, Roem masuk Sekolah Tinggi Kedokteran GHS (Geneeskundige Hoge School) di Jakarta.

Karena dua kali ujian selalu gagal, Roem berhenti belajar di GHS dan beristirahat selama dua tahun. Pada 1932, Roem pindah haluan ke ilmu hukum. Ia masuk RHS (Recht Hooge School) dan meraih gelar Mester in the Rechten.

Nama Mohammad Roem dikenal sebagai diplomat ulung yang pernah dimiliki Indonesia. Kepiawaiannya berdiplomasi, membuat Roem kerap ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia saat berunding dengan Belanda.

Banyak upaya diplomasi yang pernah dia lakukan, di antaranya menjadi ketua delegasi di perundingan Roem-Royen, anggota delegasi RI dalam perundingan Linggarjati, dan anggota delegasi RI dalam perundingan Renville.

Dalam perundingan-perundingan tersebut, Mohammad Roem selalu mengupayakan hak-hak Indonesia, termasuk menghimpun dukungan dari negara-negara lain atas kemerdekaan yang telah diproklamirkan Indonesia. Ia benar-benar memikul beban tugas yang dipercayakan kepadanya sebagai seorang diplomat.

Berkat kemampuannya, di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Mohammad Roem dipercaya menjabat posisi di pemerintahan. Roem pernah menjadi sebagai menteri dalam negeri (1946-1947), menteri luar negeri (1950-1951), dan wakil perdana menteri (1956-1957).

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut