Momen Haru Ceramah Zakir Naik di Malang, 3 Peserta Mualaf Langsung Ucap Syahadat
MALANG, iNews.id – Ceramah ulama kondang asal India Dr Zakir Naik sukses menarik ribuan orang dari berbagai latar belakang di Stadion Gajayana, Kota Malang, Kamis malam (10/7/2025). Tercatat sebanyak 6.000 peserta menghadiri acara ceramah dengan tema “Nabi Muhammad dalam Perspektif Kitab-Kitab Suci” itu.
Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri. Tak hanya umat Muslim, peserta non-Muslim pun hadir untuk mendengarkan langsung ceramah sang ulama yang dikenal menguasai berbagai kitab suci lintas agama.
Suasana stadion penuh sesak. Semua kursi di area lapangan terisi, menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap dakwah yang disampaikan Dr Zakir Naik dan putranya, Syaikh Fariq Naik.
Salah satu momen paling menyentuh terjadi di tengah ceramah. Tiga peserta dari kalangan non-Muslim memutuskan menjadi mualaf dan mengucapkan kalimat syahadat di hadapan ribuan jamaah.
Ketiganya adalah dua pria dan satu wanita. Salah satunya pelajar bernama Salma dan seorang pegawai Bapenda Malang bernama Jendra. Proses pengucapan syahadat mereka disambut gemuruh takbir dan tepuk tangan peserta lainnya.
Momen tersebut menjadi bukti kuat bahwa dakwah yang disampaikan menyentuh hati, tanpa paksaan dan dilakukan secara sadar oleh para peserta non-Muslim tersebut.
Meskipun sempat muncul penolakan dari sebagian warga terhadap kedatangan Dr Zakir Naik, acara tetap berlangsung aman dan tertib. Polisi bersama aparat keamanan dan relawan menjaga jalannya acara dari awal hingga selesai.
Barang bawaan peserta diperiksa ketat. Botol minum, kosmetik, hingga minyak wangi tidak diperkenankan masuk untuk alasan keamanan.
Ketua panitia lokal, Lukman, menyatakan bahwa dari total 6.000 peserta yang terdaftar melalui aplikasi, sebagian berasal dari kalangan non-Muslim.
“Memang ada rombongan yang terdaftar hanya satu-dua orang, tapi angka totalnya tetap mendekati prediksi kami,” katanya.
Panitia telah lebih dulu menyampaikan sejumlah aturan kepada pihak Dr Zakir Naik agar tidak menyampaikan pernyataan yang bisa memicu kontroversi atau menyentuh keyakinan agama lain secara ofensif.
“Kami sampaikan bahwa beliau tidak boleh menyentuh itu, membandingkan agama, aqidah, dan Alhamdulillah, malam ini tidak ada pernyataan-pernyataan seperti itu,” ujar Lukman.
Dia memastikan suasana tetap kondusif dan para peserta non-Muslim pun mendapat perlakuan yang ramah dan toleran selama kegiatan berlangsung.
Peserta asal Tunisia, Faris, yang merupakan mahasiswa asing di UIN Malang mengaku sangat bersyukur bisa mendengarkan langsung ceramah Dr Zakir Naik. Dia menilai sang ulama memiliki kemampuan luar biasa dalam berdialog dengan dasar kitab suci berbagai agama.
“Beliau tahu kitab-kitab asli agama lain, jadi argumennya kuat dan berdasar,” kata Faris.
Ceramah yang disampaikan juga menggunakan bahasa Inggris dengan terjemahan Bahasa Indonesia, sehingga mudah dipahami oleh semua peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.
Panitia menekankan bahwa acara ini adalah bagian dari semangat dakwah yang damai dan menjunjung tinggi toleransi beragama. Tidak ada paksaan, tidak ada provokasi. Semua dilakukan dalam semangat dialog dan pemahaman antarumat beragama.
“Alhamdulillah, tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan. Tidak ada keributan, dan ceramah pun berjalan lancar dan santun,” jelas Lukman.
Momen ini membuktikan bahwa Kota Malang tetap menjadi ruang yang inklusif untuk pertukaran pemikiran lintas agama dalam semangat damai dan saling menghargai.
Editor: Donald Karouw