Momen Prabowo Beri Penghormatan Terakhir ke Mantan Wagub Jakarta Eddie Nalapraya
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto melepas kepergian Eks Wakil Gubernur Jakarta sekaligus tokoh pencak silat dunia, Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya dengan penghormatan terakhir di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025).
"Kita kehilangan pejuang, selamat jalan Pak Eddie menghadap lah kepada panglima tertinggi Allah SWT," ujar Prabowo.
Prabowo yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) mengenang sosok Eddie Nalapraya sebagai pejuang sekaligus pemimpin yang mengutamakan cinta tanah air hingga nafas terakhirnya.
"Atas nama pemerintah, atas nama Indonesia dan dunia, serta atas nama pribadi kita pantas menghormati seorang pejuang, seorang pemimpin yang memberi contoh selalu mengutamakan cinta tanah air sampai saya yakin nafas beliau terakhir. Saya kira beliau contoh patriot sejati, kita lepas beliau," tuturnya.
Pantauan iNews.id di lokasi, mendiang Eddie Nalapraya dimasukkan ke dalam peti berbalut bendera merah putih. Jenazah Eddie Nalapraya dilepas dengan prosesi militer sebelum dibawa ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Eddie Marzuki Nalapraya merupakan tokoh pencak silat yang namanya mendunia. Dia dijuluki sebagai ‘Bapak Pencak Silat Dunia’. Pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931 ini telah berkontribusi besar kepada dunia Pencak Silat, olahraga beladiri asli dan kebanggaan Tanah Air.
Bapak Pencak Silat Dunia ini pernah menduduki jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto pada periode 1982-1987.
Dia memulai karier militernya sejak muda ketika masih berusia 16 tahun dengan bergabung ke dalam Detasemen Garuda Putih saat Agresi Militer Belanda I. Karena tumbuh dan dewasa di masa kemerdekaan, Eddie terlibat dalam sejumlah gerakan perjuangan melawan Kolonialisme.
Berasal dari keluarga Betawi kebanyakan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Eddie merintis karier di Angkatan Bersenjata tanpa melalui Akademi Militer. Ketekunan dan kerja keras membuatnya mampu mencapai cita-citanya menjadi perwira tinggi.
Eddie Nalapraya tercatat menyandang pangkat sersan tahun 1950 dan kemudian diangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) pada usia 80 tahun. Jenderal Tanpa Angkatan, begitu Eddie menggambarkan dirinya dalam otobiografinya.
Editor: Aditya Pratama