MRT Bangun Museum Bawah Tanah, Jadi Ikon Baru Jakarta
JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta menyiapkan terobosan besar. MRT menghadirkan museum dan galeri di stasiun bawah tanah fase 2A (Bundaran HI–Kota).
Langkah ini menjadikan MRT bukan sekadar moda transportasi, tetapi destinasi wisata dan etalase budaya serta edukasi yang menyatukan sejarah, teknologi, dan seni.
“Stasiun Kota akan menjadi hub baru dengan fungsi lebih dari sekadar tempat naik turun penumpang. Kami sedang siapkan galeri dan museum di stasiun bawah tanah, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Jakarta,” ujar Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina kepada iNews Media Group di Transport Hub, Kamis (10/7/2025).
Museum bawah tanah itu bakal memamerkan temuan benda bersejarah selama proses pembangunan, termasuk rel trem era kolonial 1800-an yang ditemukan di Jalan Gajah Mada dan Harmoni.
Diorama, audio-visual, hingga instalasi multimedia interaktif akan membawa pengunjung menyelami perjalanan proyek MRT Jakarta—dari pengeboran terowongan sampai kisah heroik para pekerja membangun sistem transportasi modern di tengah padatnya metropolitan.
Apakah akan ada simulator kabin masinis? “Kemungkinan kita kembangkan juga wahana seperti itu, meski detailnya masih dalam perencanaan,” jawab Weni.
Begitu fase 2 rampung, Visitor Center MRT di Stasiun Jakarta Kota akan direvitalisasi. Museum dan galeri bawah tanah tersebut masuk dalam program penataan besar-besaran kawasan Kota Tua.
“Kami ingin arahkan warga dan wisatawan untuk mengenal sisi utara Jakarta yang kaya sejarah dan budaya,” tambahnya. Stasiun Kota dan Glodok pun akan difungsikan sebagai pusat konektivitas yang terintegrasi dengan objek wisata di sekitarnya.
Konsep serupa juga disiapkan di stasiun bawah tanah Monas—titik ikonik yang merepresentasikan pusat pemerintahan sekaligus sejarah nasional.
Di sisi lain, Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad H. Mahfud mengungkapkan tren positif penjualan suvenir bertema MRT yang menunjukkan moda ini telah menjadi salah satu ikon Jakarta.
“Penjualan merchandise meningkat hingga 36 persen. Produk paling diminati adalah stiker, lanyard, gantungan kunci, hingga tote bag kolaborasi bertema urban,” ujarnya. Berbagai produk itu tersedia di gerai resmi MRT Merch Market Blok M.
Melalui museum dan galeri bawah tanah, MRT Jakarta menegaskan diri sebagai simpul konektivitas yang merajut masa lalu, masa kini, dan masa depan—mengangkut penumpang sekaligus kisah kota, warganya, dan harapan akan Jakarta yang lebih manusiawi serta inspiratif.
Progres Proyek
Per 25 Juni 2025, keseluruhan pembangunan MRT Jakarta fase 2A (Bundaran HI–Kota) telah menembus hampir 50 persen. Jalur ini meliputi stasiun bawah tanah Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota dengan target operasional 2029.
Tak hanya koridor utara-selatan, MRT juga merancang lintas timur-barat Cikarang–Balaraja sepanjang 93 km dengan 48 stasiun—sebagian besar layang—dan ditargetkan beroperasi 2032.
Dengan permadani proyek tersebut, MRT Jakarta kian meneguhkan statusnya sebagai ikon baru, sekaligus lokomotif transformasi pariwisata perkotaan.
Editor: Reza Fajri