Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Muhammadiyah Tanam Pohon Langka Serentak di 5 Provinsi 
Advertisement . Scroll to see content

Muhammadiyah Desak Pemerintah dan DPR Buat Lembaga Pengawas Khusus Yayasan Filantropi

Sabtu, 09 Juli 2022 - 15:33:00 WIB
Muhammadiyah Desak Pemerintah dan DPR Buat Lembaga Pengawas Khusus Yayasan Filantropi
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu"ti (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendesak pemerintah dan DPR membuat membentuk lembaga khusus untuk pengawasan organisasi atau yayasan filantropi. Hal ini menyusulnya adanya kasus dugaan penyelewengan dana yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Memang harus diperkuat dan kemudian dibuat pengawasan lembaga khusus atau lembaga independen, kalau kita lihat seperti BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) itu kan ada pengawasannya yang dimana itu dipilih oleh DPR pengawasnya," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, Sabtu (9/7/2022).

Menurutnya, uang yang mengendap di suatu lembaga apabila tidak terdapat pengawasan, maka akan dapat menimbulkan potensi penyelewengan.

"Karena apa? Itu uang triliunan kalau tidak ada yang mengawasi, yang namanya uang tetap saja uang," jkatanya sambil tertawa.

Menurut Abdul, selama ini pengawasan terhadap lembaga filantropi di Indonesia belum maksimal. Apalagi jika lembaga-lembaga atau yayasan tersebut tidak masuk dalam naungan Kementerian Agama dan Kementerian Sosial.

Dirinya mencontohkan pengawasan maksimal yang dilakukan di perbankan dan keuangan, seperti adanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Itu kan ada pengawasan yang berlapis-lapis, misalnya ada OJK yang tidak hanya mengawasi government dari dunia perbankan tetapi juga berbagai hal yang berkaitan dengan government yang dianggap patut atau tidak patut dalam penyelenggaraan," katanya.

Abdul mengakui lembaga atau yayasan filantropi rentan dengan adanya penyelewengan dana. Hal tersebut terjadi akibat tidak ada pengawasan dan moral yang rendah dari pengurus yayasan.

"Menurut saya ketidakpatutan itu terjadi karena memang ada persoalan-persoalan pergeseran orientasi dan mungkin juga penurunan moralitas dari sebagian kecil mereka yang menjadi penyelenggara," katanya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut