Muhammadiyah Harap Polisi dan Bawaslu Usut Tabloid Indonesia Barokah
JAKARTA, iNews.id - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah khawatir penyebaran tabloid Indonesia Barokah sebagai alat propaganda. Maka itu kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta mengusut tokoh di balik penyebaran tabloid tersebut.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto tidak melarang pengurus masjid menerima tabloid tersebut. Namun pengurus masjid sebaiknya mengkaji konten media tersebut sebelum didistribusikan ke jemaah.
"Kalau itu propaganda, kami berharap ada Bawaslu dan Kapolri. Saya kira harapannya cepat mengusut apakah itu kontennya propaganda atau kampanye," ujar Sunanto usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (25/1/2018).
Ribuan eksemplar Indonesia Barokah ditemukan berada di sejumlah masjid di daerah. Di antaranya, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, dan Karawang.
Pada kesempatan berbeda Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno menilai penyebaran tabloid tersebut mengandung unsur kampanye hitam. Maka itu dia menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut.
"Itu saya serahkan kepada aparat hukum, itu adalah bagian black campaign yang sudah kami sama-sama sepakati untuk tidak lakukan, tetapi ternyata seperti 2014, versi 2019 keluar," ucap Sandi, Kamis (24/1/2019).
Editor: Kurnia Illahi