Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gerakan Hijau Lawan Deforestasi Ala Muhammadiyah
Advertisement . Scroll to see content

Muhammadiyah Sebut 1 Ramadan 1444 H Bakal Sama: Idul Fitri dan Idul Adha Bisa Beda

Senin, 06 Februari 2023 - 12:29:00 WIB
Muhammadiyah Sebut 1 Ramadan 1444 H Bakal Sama: Idul Fitri dan Idul Adha Bisa Beda
Muhammadiyah menyebut Idul Fitri dan Idul Adha 1444 H kemungkinan berbeda. (Foto: Ilustrasi/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar yakin umat Islam di Indonesia bakal memasuki bulan puasa atau 1 Ramadan 1444 H pada tanggal yang sama yakni 23 Maret 2023. Namun dia menyebut untuk 1 Syawal (Idul Fitri) dan 10 Zulhijah (Idul Adha) berpotensi berbeda.

"Untuk 1 Ramadan 1444 H, besok menurut perhitungan di atas kertas itu insya Allah sama di seluruh Indonesia. Yang akan berbeda itu Syawal dan Dzulhijjah," kata Syamsul dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023). 

Dia menjelaskan perbedaan tanggal Idul Fitri dan Idul Adha karena sebagian umat Islam menggunakan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Dalam penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah pada tahun ini, syarat ketinggian hilal yaitu 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. 

"Kalau kriteria itu belum terpenuhi berarti tidak dapat dilihat karena belum dapat dilihat maka menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat untuk memasuki bulan baru," kata Syamsul.

Berbeda dengan metode yang digunakan PP Muhammadiyah yakni  berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah yang tidak berpatokan dengan penampakan bulan. 

"Sedangkan menurut kriteria 
wujudul hilal yang tidak berpatokan pada penampakan yaitu tidak terlihat atau terlihat. Maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru yaitu untuk 1 Syawal jatuh 21 April 2023," ujarnya. 

"Zulhijah kemungkinan terjadi perbedaan di mana Muhammadiyah lebih dulu memasuki bulan Zulhijah, sedangkan kriteria mabims itu belum memasuki bulan Zulhijah," tuturnya.

Sebelumnya dia menjelaskan metode  hisab hakiki wujudul hilal yang telah menetapkan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H. Dia mengatakan penetapan itu dilihat berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit yaitu matahari, bumi, dan bulan. 

"Jadi posisinya bukan tampak dan tidaknya. Untuk Ramadan misalnya syarat yang pertama yaitu sudah terjadi ijtimak bulan telah mengelilingi bumi dengan satu putaran sinodis, tercapai pada tanggal 22 Maret 2023 pukul 00.25 WIB," kata dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut