MUI Berharap Tak Ada Narasi Provokatif usai Putusan MK: Saatnya Bersama Membangun Bangsa
JAKARTA, iNews.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh berharap tidak ada narasi provokatif usai putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Setiap muslim wajib menaati dan menghormati putusan hukum tersebut.
“Usai bertanding, saatnya bersanding. Jangan lagi ada narasi yang provokatif dan membelah. Saatnya bersatu untuk maju membangun bangsa secara bersama-sama," ujar Niam usai Rapat Pimpinan MUI di Kantornya, Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Niam mengucapkan selama kepada Presiden-Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia berharap keduanya diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang.
“Bangsa yang besar adalah yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar. Semua elemen, baik yang menang maupun yang kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya. Tidak boleh ada dendam," katanya.
Dia juga menyampaikan Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior dan junior yang saling melengkapi. Kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi.
"Di samping itu juga komitmen kesinambungan. Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat”, pungkasnya.
Editor: Faieq Hidayat