Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan Dini BMKG, Waspada Potensi Hujang Sedang-Lebat hingga 27 November
Advertisement . Scroll to see content

Musim Kemarau, 10 Daerah Ini Terancam Alami Kekeringan

Rabu, 18 April 2018 - 18:28:00 WIB
Musim Kemarau, 10 Daerah Ini Terancam Alami Kekeringan
Bancana kekeringan (ilustrasi). (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Hasil pendataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ada 10 daerah yang tidak mengalami hujan selama sebulan terakhir. Karenanya, masyarakat di daerah-daerah itu perlu mewaspadai ancaman kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

“Mengawali musim kemarau tercatat 10 daerah dilaporkan tidak mengalami hujan selama hampir sebulan sehingga perlu diwaspadai potensi berkurangnya persediaan air dan kemungkinan mudahnya terjadi kebakaran,” kata Humas BMKG Hary T Djatmiko di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Adapun 10 daerah tersebut yakni Bireun di Provinsi Aceh; Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur; Jembrana dan Tabanan di Provinsi Bali; Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB); Ende, Malaka, dan Nagakeo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta; Bantaeng dan Bulukumba di Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, BMKG menyatakan musim kemarau dimulai pada April 2018 yang terjadi di sebagian wilayah. Daerah pertama yang memasuki musim kemarau adalah NTT, NTB, dan Bali. Puncak musim kemarau diperkirakan akan berlangsung pada Agustus dan September 2018. Terjadinya musim kemarau tidak merata di semua wilayah dan akan terus meluas hingga Oktober 2018.

Saat awal musim kemarau, curah hujan mencapai 150 milimeter per bulan dan terus menurun seiring terjadinya puncak musim kemarau. Pada puncak musim kemarau yang terjadi pada Agustus -September, curah hujan berkisar antara 20-0 milimeter per bulan atau sama sekali tidak ada hujan.

Namun, masih menurut BMKG, kemarau pada 2018 diperkirakan tidak separah musim kemarau pada 2015 karena sampai dengan pertengahan 2018 iklim di Indonesia masih dipengaruhi La Nina lemah. Dengan begitu, kemarau tahun ini akan berimplikasi positif pada tanaman palawija dan tanaman semusim yang tidak teralu memerlukan banyak air.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut