Nasional Corruption Watch Minta Proyek Rempang ECO-City Ditunda hingga Pemilu 2024 Usai
JAKARTA, iNews.id - Nasional Corruption Watch (NCW) menilai Pemerintah harus menahan diri terkait realisasi proyek Rempang Eco-City hingga Pemilu 2024 usai. NCW meminta Pemerintah tidak memaksakan proyek itu berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Ketua Umum Nasional Corruption Watch Hanifa Sutrisna menilai proyek Rempang Eco-City perlu ditunda kegiatan relokasi dan penggusuran tanah rakyat di Pulau Rempang, setidaknya hingga rampungnya Pemilihan Umum pada Februari 2024 mendatang.
Hanifa Sutrisna menilai proyek tersebut berpotensi memantik konflik sosial serius bagi stabilitas keamanan dalam negeri.
“Tidak perlu dipaksakan sehingga rakyat jadi bergejolak, jadi lebih besar lagi, lebih ekstrem lagi bisa memicu perlawanan rakyat dan bisa ditiru oleh daerah lain. Dan hal ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak asing yang ingin tidak kondusifnya situasi menjelang pemilu 2024,” kata Ketum NWC dalam konferensi pers di Sekretariat DPP NCW, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Hanifa Sutrisna juga menyoroti berbagai potensi korupsi yang dapat terjadi dari proyek Rempang Eco-City, dari kesepakatan investasi hingga pembebasan lahan milik warga.
“Pengaduan masyarakat mengatakan bahwa tidak semua dari lahan-lahan yang diganti itu benar-benar diganti dengan layak.” ujar Hanifa Sutrisna.
Kemudian, tutur dia, NCW juga mendapati ada oknum yang mendatangi masyarakat, membujuk untuk menerima relokasi dan menawarkan lokasi rumah strategis namun meminta sejumlah biaya untuk mendapatkan rumah lebih cepat, lebih bagus lokasinya, dan lain-lain. “Ada oknum yang bermain di situ,” tutur dia.
Tak hanya itu, Hanifa turut menyinggung kesan proyek Rempang Eco-City yang begitu dipaksakan sebelum Pilpres 2024. "Rempang Eco City ini kesannya dipaksakan harus rampung penempatan investasinya sebelum Pilpres 2024," ucap Hanifa Sutrisna.
Editor: Agus Warsudi