Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panglima TNI Mutasi 57 Pati, Mayjen Krido Pramono Jadi Pangdam Mulawarman
Advertisement . Scroll to see content

Netralitas TNI dan Polri Kunci Keberhasilan Pemilu 2019

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 22:27:00 WIB
Netralitas TNI dan Polri Kunci Keberhasilan Pemilu 2019
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. (Foto: Puspen TNI)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Netralitas TNI dan Polri merupakan salah satu kunci untuk menentukan keberhasilan Pemilu 2019 khususnya di bidang pengamanan. Selain menjaga netralitas, prajurit TNI dan Polri harus bersinergi untuk menciptakan keamanan dan keutuhan NKRI.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI dan Polri harus mewujudkan terpeliharanya Kamtibmas, mencegah anarki, kerusuhan sosial secara dan horisontal, dan mencegah terjadinya kerawanan lanjutan yang berpotensi mengancam eksistensi negara.

"Mari bersama-sama kita bangun etos kerja sesuai bidang keahlian kita masing-masing, sehingga institusi TNI-Polri akan makin profesional dan dengan dilandasi jiwa ksatria serta loyalitas tegak lurus, kita darmabaktikan pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Panglima TNI saat memberikan pembekalan di Excecutive Grand Ballroom Soedirman Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/8/2018).

Menurut dia, pada pemilu nanti TNI akan mendampingi anggota kepolisian di TPS-TPS dalam hal pengamanan Pemilu 2019 yang meliputi 34 provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 6.793 kecamatan, atau 79.075 kelurahan dan desa. TNI juga akan membantu mendistribusikan surat suara ke wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau.

"TNI akan menggelar 51 operasi, terdiri dari 4 OMP dan 47 OMSP seluruh wilayah Indonesia. Semua itu untuk menangkal dan mencegah pihak-pihak asing yang akan menggagalkan pemilu. OMSP untuk melaksanakan berbagai tugas TNI di antaranya operasi pengamanan dan pengawasan keamanan maritim, perbatasan serta pengamanan VVIP,” katanya.

Hadi mengatakan, menjelang Pemilu 2019, perlu juga diwaspadai paham-paham radikalisme, ekstrimisme, komunisme yang mudah ditunggangi, baik dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu, media komunikasi dan pemberitaan menjadi alat yang ampuh khususnya media sosial untuk menciptakan rasa kebencian di antara anak bangsa, mengadu domba TNI-Polri, memprovokasi dan memecah-belah masyarakat.

"Kita sering mendengar berita-berita bohong yang selalu diplintir dan semuanya mengarah pada tujuan-tujuan tertentu. Untuk itu kita harus waspada dengan berita-berita bohong yang justru akan melemahkan kita," katanya.

Kerawanan Pemilu 2019 lainnya, kata dia, seperti penyebaran isu hoaks, politik uang, intimidasi, dan perusakan logistik pemilu pada tahap pemungutan suara. “Dengan pengalaman Pilkada Serentak 2018, TNI-Polri sudah mempersiapkan diri, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan, itu semua sudah disimulasikan,” katanya.

Untuk mengantisipasi pengamanan Pemilu 2019, TNI akan mengerahkan personel dua pertiga dari kekuatan Polri dan kekuatan itu akan digelar di wilayah-wilayah yang dianggap rawan termasuk berbagai macam Alutsista dari ketiga matra. “Jumlah personel yang disiagakan tentunya akan kita sesuaikan dan kita akan menunggu apa yang diperlukan oleh Polri,” ujarnya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut