Novel Baswedan Kembali Bekerja Pekan Ini, Pegawai KPK Siap Menyambut
JAKARTA, iNews.id – Kabar baik datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik senior Novel Baswedan akan kembali bekerja setelah hampir 16 bulan berkutat dengan penyembuhan matanya.
Kabar itu diungkapkan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap. Menurut Yudi, Novel akan kembali aktif bekerja di KPK pada pekan ini.
”Di tengah keberhasilan KPK melaksanakan 3 kali operasi tangkap tangan dalam waktu kurang dari 10 hari, ada berita bahagia untuk pegawai KPK yaitu Novel akan kembali bekerja pada Jumat 27 Juli 2018,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Yudi menuturkan, sejak tragedi penyiraman air keras pada 11 April 2018, Novel tidak lagi bersama-sama dengan pegawai KPK dalam melaksanakan tugasnya untuk mengungkap dan menuntaskan kasus-kasus korupsi karena fokus operasi-operasi penyembuhan matanya.
”Wadah pegawai KPK menyambut hangat kembalinya Novel bekerja. Kembalinya Novel merupakan energi tambahan bagi pegawai KPK yang rindu sepak terjang Novel selaku kasatgas penyidikan,” kata dia.
Yudi menyadari, dengan kondisinya saat ini kemungkinan Novel tidak akan bekerja seoptimal dulu ketika matanya masih normal. Namun dirinya dan para pegawai KPK meyakini semangat penyidik andalan itu tak akan pernah padam.
”Semangat itu akan menjadi pemacu pegawai KPK untuk lebih giat memberantas korupsi. Kami akan menyambut kedatangan di hari pertamanya bekerja di lobi gedung KPK,” ujar dia.

Novel menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal seusai menjalankan salat subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat siraman air keras, kedua matanya rusak parah. Dia pun harus menjalani perawatan di rumah sakit umum Singapura. Beberapa kali operasi yang dijalaninya belum membuat kondisi mata sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu pulih.
Berdasarkan diagnosis dokter, mata kiri mengalami Novel mengalami kerusakan 100 persen, sementara mata kanan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya. Kendati pernah datang ke KPK sejak tragedi itu, Novel tetap harus bolak-balik mendapatkan perawatan dan operasi.
”Karena itu Wadah Pegawai memohon doa kepada seluruh rakyat Indonesia agar Novel diberikan keajaiban dalam penyembuhan matanya, “ kata Yudi.
Dia juga mendesak agar kasus ini diusut tuntas. Sudah 16 bulan berlalu, polisi tak mampu mendeteksi pelaku. Karena itu, kata Yudi, Wadah Pegawai KPK tidak pernah putus harapan kepada presiden untuk mau membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk membongkar kasus ini.
”Sudah 16 bulan peristiwa tersebut tidak terungkap mengindikasikan bahwa pelaku sangat canggih karena mampu menutupi jejaknya,” kata dia.
Editor: Zen Teguh