LAMPUNG, iNews.id – Ratusan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menuntut keadilan atas tewasnya rekan mereka, Pratama Wijaya Kusuma akibat tindakan kekerasan saat pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).
Tuntutan itu disuarakan ratusan mahasiswa saat menggelar doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin di Bundaran Universitas Lampung (Unila), Selasa (3/6/2025) malam.
Siapa Elias Garzon Delvaux? Remaja Fedora yang Viral dalam Insiden Perampokan Museum Louvre
Tak hanya mahasiswa Unila, mahasiswa dari Universitas lainnya di Bandar Lampung juga turut hadir dalam aksi solidaritas tersebut.
Selain menyalakan lilin dan menggelar doa bersama, aksi tersebut juga turut diisi dengan pembacaan puisi dan permainan biola dari salah satu rekan Pratama.
Mahasiswa Teknik Tewas Saat Diksar, Unhas Bekukan UKM Mapala
Ratusan mahasiswa yang hadir tersebut berharap Pratama bisa mendapatkan keadilan atas kekerasan yang dialami karena Diksar yang digelar pada 11-14 November 2024 lalu di gunung Betung, Pesawaran, Lampung.
“Justice for Pratama, Keadilan Untuk Pratama," seru para mahasiswa.
Mahasiswa Teknik Unhas Tewas saat Ikuti Diksar Mapala, Ini Temuan Keluarga
Terlihat para mahasiswa menaburkan bunga ke Foto Zidan. Terlihat juga sebuah Banner bertuliskan “Jangan Bungkam Suara Keadilan : Pratama Harus Dapat Keadilan #justiceforpratama” terbentang di belakang foto Pratama.
Koordinator Aksi, Zidan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran rekan mahasiswa yang hadir sebagai bentuk solidaritas dalam mencari keadilan bagi Pratama.
“Di sini kita mencari keadilan bagi teman kita Pratama yang menjadi korban kekerasan dari senior-senior, yang mana ormawa ini seharusnya dapat mengayomi,” ungkapnya.
Zidan menegaskan, Pratama harus mendapatkan keadilan, dan pihak Kepolisian maupun pihak kampus Unila dapat mengusut agar tidak ada lagi tindakan kekerasan yang dilakukan ormawa.
Menurut Zidan, lilin merupakan lambang cahaya yang diharapkan akan menjadi penerang bagi Almarhum Pratama. "Keadilan harus ada bagi teman kita,” ucapnya.
Zidan berharap aksi yang telah dilakukan baik orasi maupun melakukan 1.000 lilin dan doa bersama bisa memiliki dampak yang besar bagi keadilan Pratama.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku