PA 212 Jawab Pernyataan Mahfud MD soal Surat Penangkalan Rizieq Syihab
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan, tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab telah lama menerima surat penangkalan meninggalkan Arab Saudi untuk kembali ke Indonesia. Surat tersebut baru diungkapkan sekarang untuk menjaga martabat Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Slamet sekaligus merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Dalam pernyataannya, Mahfud MD meminta agar surat tersebut segera diserahkan untuk memastikan kebenarannya.
"Perlu kami sampaikan surat tersebut sudah lama ada, namun selama ini Habib Rizieq menjaga martabat negara Indonesia dalam hubungan dengan pihak kerajaan Saudi," ujar Slamet dalam konferensi pers di Sekretariat FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Menurutnya, Rizieq Syihab sangat menghargai eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Rizieq Syihab juga ingin menjaga situasi nasional tetap kondusif.
Dia meminta kepada Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembalikan hak Rizieq Syihab sebagai warga negara Republik Indonesia.
"Tentu perlu kami luruskan bersama, bahwa negara ini bukan negara para penguasa. Negara ini milik rakyat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengaku belum mendapatkan salinan soal surat pencekalan Rizieq Syihab. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu meminta agar surat penangkalan tersebut itu diberikan untuk memastikan keaslian dokumen tersebut .
“Saya tidal tahu itu suratnya. Suruh kirim ke sayalah. Kok hanya di TV gitu,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Editor: Kurnia Illahi