Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : ANRI Belum Kantongi Ijazah Asli Jokowi: Kami Tak Punya Wewenang Nagih-Nagih
Advertisement . Scroll to see content

Pakar Hukum UGM Ingin KPU Gelar Debat Pilpres Menarik, Bukan Sekadar Tanya Jawab

Sabtu, 09 Desember 2023 - 11:08:00 WIB
Pakar Hukum UGM Ingin KPU Gelar Debat Pilpres Menarik, Bukan Sekadar Tanya Jawab
Pakar Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar mengatakan KPU harus bisa menggelar debat Pilpres 2024 secara menarik. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar, menyebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bisa menyelenggarakan debat capres-cawapres 2024 yang lebih menarik. Menurutnya, debat harus menghasilkan dinamika yang lebih kuat.

Hal itu diungkapkan Zainal lantaran berkaca pada debat Pilpres 2014. Saat menjadi moderator debat capres 2014 lalu, menurutnya, pertanyaan yang disiapkan tidak boleh lagi diperdalam.

"Memang harus dibuat lebih menarik, bukan untuk bikin berantem, tapi kemudian ada dinamika yang lebih kuat dari sekadar cerdas cermat, baca soal-dijawab, baca soal-dijawab," kata Zainal dalam diskusi Polemik Trijaya FM 'Dramaturgi Debat KPU', Sabtu (9/12/2023).

Dia menilai, metode debat yang digunakan saat ini tidak akan bisa memberikan pandangan para pasangan calon presiden dan wakil presiden. Padahal, kata Zainal, momen ini bisa digunakan untuk mempertunjukkan gagasan masing-masing calon.

"Dengan metode yang ada sekarang saya yakin hampir nyaris percuma, karena tidak banyak menggali, mereka kebanyakan bersikap normatif membaca apa yang mereka punya di visi dan misi, jadi pertanyaan itu tidak pernah dielaborasi dengan baik," kata Zainal.

"Kenapa tidak bisa dielaborasi dengan baik? Karena memang tidak bisa dikejar jawabannya dia itu apa emang begitu, bahkan data harusnya bisa dibantah," tuturnya.

Dia menyarankan agar KPU mampu menyusun konsep debat yang lebih baik, misalnya pada sesi tarung bebas atau pertanyaan antarpasangan calon. Hal itu untuk menghindari pertanyaan yang terlalu teknis.

"Jadi saya kira gagasan dan ide juga enggak dibatasi ketika mereka tarung bebas, padahal tarung bebas itu pertarungan gagasan bukan pertarungan teknis," katanya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut