Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sempat Kehabisan Stok, BP-AKR Ungkap BBM BP 92 Kembali Tersedia
Advertisement . Scroll to see content

Pakar IPB Sebut Lemak Hewan Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Ini Katanya

Minggu, 11 Juni 2023 - 10:06:00 WIB
Pakar IPB Sebut Lemak Hewan Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Ini Katanya
Pakar Genetika Lingkungan IPB, Ronny Rachman Noor (Dok. IPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pakar Genetika Lingkungan IPB, Ronny Rachman Noor mengatakan lemak hewan bisa menjadi bahan bakar pesawat. Bahkan, komponen itu dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

“Perkembangan teknologi saat ini memerlukan perubahan visi dan revolusi cara berpikir multidimensi, karena ternyata lemak hewan utamanya babi memiliki nilai ekonomis tinggi dan lebih ramah lingkungan,” ujar Ronny dikutip dari laman IPB, Jumat (9/6/2023).

Ia menjelaskan, secara teknis lemak babi dan juga lemak hewan lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar ramah lingkungan, termasuk untuk pesawat jet. Hal itu pun sudah memiliki dasar yang sangat kuat.

“Berdasarkan hasil penelitian di berbagai negara, dari segi lingkungan bahan bakar yang terbuat dari lemak babi ini lebih ramah lingkungan karena emisi karbon yang dihasilkannya lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya seperti fosil, minyak goreng bekas pakai dan minyak sawit,” tutur dia.

Lebih lanjut, Ronny menjelaskan pada dasarnya lemak hewan, khususnya babi sudah berabad-abad lamanya digunakan untuk membuat lilin, sabun dan keperluan lainnya, seperti industri kosmetik. Namun, tren peningkatan penggunaannya semakin tajam dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini di era biofuel yang ramah lingkungan.

Eropa merupakan wilayah dengan penggunaan lemak hewan sebagai bahan bakar yang mengalami peningkatan paling pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Angkanya mencapai 40 kali lipat.

“Sehingga tidak heran jika pakar penerbangan memprediksi bahwa penggunaan bahan bakar dari lemak hewan ini akan meningkat tiga kali lipat dalam dunia penerbangan di tahun 2030 mendatang,” ucapnya.

Sementara itu, dunia penerbangan saat ini sedang menjadi sorotan karena menjadi salah satu satu sumber polusi dan emisi karbon terbesar. Alhasil penggunaan biofuel ramah lingkungan dinilai bisa mengurangi pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim.

Hanya saja, salah satu tantangan terbesar bagi dunia peternakan adalah menyedikan lemak hewan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biofuel karena jumlah yang dibutuhkan sangat banyak.

“Para peneliti dan pakar penerbangan menyimpulkan bahwa untuk memenuhi bahan bakar pesawat dari Paris ke New York membutuhkan lemak 8.800 babi jika semua bahan bakar berasal dari sumber hewani,” kata dia.

Oleh karena itu, dalam jangka pendek langkah yang paling realistis dalam menghasilkan biofuel untuk pesawat adalah dengan mencampur lemak babi dengan sumber biofuel lainnya, seperti minyak sawit.

“Penggunaan lemak babi dan lemak hewan lainnya sebagai komponen utama biofuel yang ramah lingkungan tentunya akan meningkatkan permintaan akan lemak hewan ini secara tajam. Tentu hal itu akan memengaruhi industri yang selama ini secara tradisional menggunakan lemak hewan,” ucap dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut