Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Penguatan Perdagangan RI-Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Pakar Kesehatan Masyarakat Sebut Gelombang Kedua Covid-19 Bisa Terjadi

Senin, 27 April 2020 - 19:05:00 WIB
Pakar Kesehatan Masyarakat Sebut Gelombang Kedua Covid-19 Bisa Terjadi
Virus corona (Covid-19). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia bisa saja mengalami gelombang kedua virus corona (Covid-19). Gelombang tersebut diprediksi menjangkit mereka yang belum terinfeksi virus corona.

"Gelombang kedua sangat mungkin terjadi, bahkan tanpa reinfeksi saja gelombang kedua bisa terjadi. Maksudnya gelombang kedua ini dari angka puncak kejadiannya ya," kata dosen senior Kesehatan Masyarakat University Of Derby, Inggris, Dono Widiatmoko, Senin (27/4/2020).

Dono mengungkapkan hal itu dalam diskusi iNews.id secara virtual dengan tema 'Ilmuwan Bicara, Kapan Pandemi Corona Berakhir?'. Diskusi iNews.id juga menghadirkan Ahli Kebencanaan University Charles Darwin Australia Jonatan Lassa dan Ahli Epidemiologi University of Otago New Zeland.

Dia mencontohkan, negara-negara seperti Selandia Baru, Singapura, ataupun Inggris yang sampai saat ini perkembangan penularan kasus Covid-19-nya mengalami penurunan, belum menjamin akan terbebas. Menurut Dono, penduduk dari negara itu masih terbuka kemungkinan terjangkit kembali virus Covid-19.

"Banyak orang yang belum terinfeksi, masih ada populasi yang masih rentan di situ," ujarnya.

Dono memaparkan, infeksi pada gelombang kedua ini tidak terjadi pada semua orang. Pada gelombang kedua ini akan menyasar mereka yang belum pernah terinfeksi virus corona. Adapun kemungkinan orang terinfeksi kembali setelah sembuh atau reinfeksi hingga kini belum diketahui pasti.

"Sepanjang pengetahuan saya, sampai saat ini, ini mungkin bahasa yang paling tepat, bahwa orang akan timbul imunitasnya. Tetapi mungkin pada sebagian orang tidak akan timbul imunitas yang cukup untuk menghalangi virus itu masuk kedua kalinya," tuturnya.

"Tapi setidaknya, orang yang masuk kedua kalinya tidak akan seberat yang pertama, mudah-mudahan demikian. Jadi reinfeksi yang kedua tidak seberat yang pertama," ujarnya.

Sampai saat ini, Dono menuturkan, para ilmuwan di seluruh dunia masih dalam tahap mencoba menemukan atau mengeksplorasi apakah itu terjadi. "Reinfeksi ini baru dilaporkan di beberapa tempat, mudah-mudahan salah. Saya berharap sebagai akademisi mudah-mudahan itu salah. Jadi mudah-mudahan tidak ada reinfeksi," katanya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut