Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons PPP soal Dudung Putuskan Tak Maju Caketum
Advertisement . Scroll to see content

Pakar Nilai Kans Jokowi Jadi Ketum PPP Kecil: Beda Ideologi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:55:00 WIB
Pakar Nilai Kans Jokowi Jadi Ketum PPP Kecil: Beda Ideologi
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai kans Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kecil. Apalagi, Jokowi bukan kader partai berlogo kakbah itu.

"Peluang (Jokowi) menjadi calon ketua umum (Caketum) tentu terbuka bila memenuhi syarat AD dan ART PPP. Sampai saat ini Joko Widodo belum menjadi kader PPP. Karena itu, apakah Jokowi secara administrasi memenuhi syarat untuk menjadi Caketum PPP?" kata Jamiluddin saat dihubungi, Sabtu (31/5/2025).

Menurutnya, calon ketua umum idealnya berasal dari kalangan kader partai. Bila Jokowi belum menjadi kader dalam waktu tertentu, kata dia, maka tidak memenuhi syarat untuk menjadi caketum.

Namun, Jamaluddin mengatakan PPP bisa saja mengubah AD/ART sebelum muktamar digelar sehingga Jokowi bisa otomatis menjadi caketum.

"Berbeda halnya bila PPP ingin menggadaikan partainya," tutur dia.

Selain itu, Jamiluddin menilai, kans Jokowi menjadi ketua umum PPP juga akan menemui jalan terjal. Pasalnya, kata dia, ideologi Jokowi berbeda dengan PPP yang selama ini dikenal Islami.

"Karena itu, penolakan terhadap Jokowi bisa jadi akan membesar saat mendekati pelaksanaan Muktamar. Mereka ini selain melihat Jokowi dari eksternal juga karena berbeda ideologi," ucap Jamiluddin.

Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menilai, PPP memiliki ideologi religius menginginkan pemimpin yang memiliki ideologi sama. Untuk itu, dia berkata, nilai ini tidak dimiliki Jokowi yang ideologinya cenderung nasionalis.

"Karena itu, peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi," ucap Jamiluddin.

"PPP bisa saja berubah menjadi pragmatis dengan mengubah ideologi perjuangannya. Walaupun peluang PPP mengubah ideologinya tampaknya relatif kecil," ujarnya.

Sebelumnya, nama Jokowi muncul dalam bursa caketum PPP. Jokowi diusulkan oleh kalangan internal partai.

Ketua Mahkamah Partai PPP Ade Irfan Pulungan mengatakan internal partainya telah mengusulkan sejumlah figur yang akan memimpin partai berlambang Kakbah itu. Dia berkata, pemimpin yang diusulkan bisa loyal dan mampu mengembalikan PPP ke dalam lingkaran kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif.

"Berangkat dari itu muncul beberapa nama yang sudah beredar, dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau," kata Ade saat dihubungi, Rabu (28/5/2025).

Dia menjelaskan, kemunculan nama Jokowi didasarkan atas kedekatan PPP dengan mantan gubernur Jakarta itu. Menurut dia, PPP selalu mendapat tempat di lingkaran kekuasaan ketika Jokowi menjabat sebagai presiden selama dua periode.

"Walaupun pada periode 2014, PPP dalam pilpres tidak mendukung beliau, tapi tetap PPP dihargai, dihormati, masuk dalam kabinetnya, 2019 mendukung," kata dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut