Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahfud MD Bantah Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu, Minta UGM Segera Konfirmasi
Advertisement . Scroll to see content

Pakar UGM Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Varian Omicron: Akhir Februari sampai Pertengahan Maret

Selasa, 08 Februari 2022 - 16:34:00 WIB
Pakar UGM Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Varian Omicron: Akhir Februari sampai Pertengahan Maret
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pakar UGM mengungkapkan bahwa varian Omicron lima kali lebih menular dibanding varian Delta. Bahkan ia memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi akhir Februari hingga pertengahan Maret.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr Gunadi, SpBA, PhD menjelaskan varian Omicron memiliki transmisi yang sangat cepat. Untuk itu, masyarakat diminta untuk waspada.

“Tetap waspada tetapi jangan berlebihan. Ini harus menjadi perhatian karena ada kemungkinan ia akan mereinfeksi terhadap mereka yang sudah vaksin full dosis, apalagi mereka yang rentan, lansia, manula, anak-anak dan mereka yang tidak vaksin," ungkap dia dikutip dari laman resmi UGM.

Lebih lanjut, Gunadi mengungkapkan penularan Omicron lima kali lebih cepat dibanding varian Delta. Kemudian, Omicron juga memiliki kemampuan mereinfeksi pasien yang sudah divaksin maupun penyintas.

Ia pun memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi di akhir Februari hingga pertengahan Maret.

“Untuk mencapai jumlah yang sama, varian Delta perlu berminggu-minggu, sementara varian Omicron dalam hitungan hari. Sehingga mendekati benar jika kemungkinan puncak prediksi akan terjadi di akhir Februari sampai pertengahan Maret," tutur dia.

Gunadi mengungkapkan saat ini penularan varian Omicron sudah sangat cepat. Apalagi penularannya sebagian besar tidak bergejala (OTG) sehingga tidak disadari.

“Tanpa disadari sudah terkena, tidak melakukan testing dan tracing, dan biasanya tidak ketahuan kalau dirinya membawa virus. Untuk Indonesia saat ini kecepatan penularan sudah dipastikan dari transmisi lokal," terangnya.

Untuk itu, ia meminta pemerintah mengeluarkan surat edaran sebagai panduan di daerah mengurangi penularan. Dengan begitu, setiap daerah memiliki pembatas aktivitas yang jelas.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut