Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Pakar UI: Transmisi Covid-19 di DKI Jakarta Turun Jika 55 Persen Lebih Warga di Rumah

Jumat, 11 September 2020 - 17:59:00 WIB
Pakar UI: Transmisi Covid-19 di DKI Jakarta Turun Jika 55 Persen Lebih Warga di Rumah
Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. PSBB seperti awal pandemi virus corona (Covid-19) melanda Jakarta itu diterapkan untuk menahan laju pertambahan kasus positif.

Pakar Kesehatan Masyarakat sekaligus Pengajar di Departemen Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan menyebutkan, angka penurunan Covid-19 di Ibu Kota bisa berkurang jika 55 persen lebih warganya berdiam diri dalam rumah.

"Kalau dari analisis kita untuk kota besar seperti Jakarta itu diperlukan 55 persen atau lebih penduduk untuk tinggal di rumah saja untuk menurunkan transmisi Covid-19 ini," katanya dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Kebijakan PSBB total yang baru saja dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Iwan menilai, merupakan salah satu upaya untuk menekan transmisi Covid-19. Kebijakan tersebut juga akan membuat warga lebih banyak beraktivitas dari rumah.

"Jadi kita harus memperbanyak penduduk yang tinggal di rumah saja. Itu kan bisa dilakukan dengan PSBB karena sesuai dengan aturan diminta untuk tinggal di rumah saja," ujarnya.

Iwan memaparkan, jika membandingkan mobilitas warga dengan penambahan kasus harian Covid-19, terlihat 50 persen atau lebih warga keluar dari rumah. "Begitu mereka sudah mulai keluar dan yang keluar rumah itu sudah lebih dari 50 persen itu kasusnya naik dan naiknya cepat," katanya.

Pembatasan mobilitas warga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, Iwan menilai, juga dapat mencegah naiknya kasus Covid-19. Merujuk hasil penelitian, disiplin menerapkan protokol kesehatan dapat mencegah meningkatnya kasus usai PSBB dilonggarkan.

"Asal, dilakukan dengan cakupan yang besar, konsisten dan benar. Nah, kita masih punya masalah di sini,” ucapnya.

Apalagi, menurut Iwan, jika 85 persen warga disiplin memakai masker akan menurunkan transmisi kasus Covid-19 seperti saat diberlakukan PSBB. "Kemudian kalau nanti PSBB-nya sudah mau dilonggarkan kalau mulai terkendali kemudian PSBB dilonggarkan lagi, itu dari penelitian yang ada itu harusnya cakupan memakai masker 85 persen. Baru kita bisa mempertahankan seperti kita lakukan PSBB," tuturnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut