Panas! Hotel Hilton Hangus Dibakar hingga Bandara Kathmandu Tutup

KATHMANDU, iNews.id - Hotel Hilton di Kathmandu Nepal hangus terbakar dalam gelombang aksi protes anti-pemerintah. Video gedung hotel dilahap si jago merah viral di media sosial.

Beberapa netizen di X juga membagikan foto penampakan Hotel Hilton yang sedang terbakar. Begitu mengerikan, karena seluruh lantai hotel hangus terbakar.

Baca Juga

Kocak! Seekor Rakun Bobol Toko Minuman Keras lalu Mabuk hingga Pingsan

Akun X ANI memperlihatkan bangunan hotel bintang 5 itu sudah menghitam. Tak ada yang tersisa, semuanya hangus terbakar oleh massa aksi Gen Z Nepal. Menurut laporan Outlook Traveller, pembakaran hotel ini tanda betapa cepatnya situasi memburuk di Nepal.

Sebelumnya, Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu resmi ditutup untuk mengantisipasi serangan ke area tersebut. Penutupan sudah dilakukan sejak 9 September 2025.

Baca Juga

Rumah PM hingga Gedung DPR Habis Dibakar, Warga Nepal Suka Cita!

"Penutupan bandara dilakukan akibat aksi demonstrasi yang berada tak jauh dari bandara. Aksi tersebut menimbulkan kekhawatiran keamanan," ungkap laporan Outlook Traveller.

"Karena bandara ditutup, semua penerbangan domestik maupun internasional ditangguhkan," tambah laporannya.

Baca Juga

Profil Avishkar Raut, Si Gen Z Jai Nepal yang Pidatonya Kontroversial!

Maskapai penerbangan India termasuk yang paling terdampak. Misalnya saja Air India, maskapai itu membatalkan penerbangan rute Delhi - Kathmandu, dan beberapa pesawat terpaksa kembali mengudara.

Lalu, ada maskapai IndiGo yang memilih mengalihkan penerbangan dari Delhi dan Mumbai ke Lucknow sebelum menangguhkan semua layanan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kemudian ada SpiceJet dan Nepal Airlines yang juga membatalkan penerbangan.

Baik Air India maupun IndiGo telah mengumumkan keringanan biaya penjadwalan ulang dan pembatalan bagi penumpang yang terdampak hingga 12 September. Para pelancong diimbau untuk memeriksa imbauan maskapai secara berkala karena belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk dimulainya kembali penerbangan.

Editor: Muhammad Sukardi