Panglima TNI Andika Kaget Tank Milik Marinir Berusia 61 Tahun : Kalau Mau Usulkan yang Baru Sekalian

JAKARTA, iNews.id - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa berkunjung ke Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan pada beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya, Andika dijelaskan oleh Dankormar saat itu, Mayjen TNI Suhartono soal alutsista yang dimiliki oleh pasukan Baret Ungu. 

Saat tengah meninjau alutsista yang tengah terparkir di Lapangan Brigif 1 Marinir, Andika sejenak berhenti. Dia bertanya kepada Suhartono jenis apa tank yang di depannya.

Baca Juga

1 Juta Warga Filipina Diminta Mengungsi ketika Topan Super Fung-wong Mendekat

Ternyata, alutsista ada di hadapannya adalah tank dengan usia yang telah menginjak 61 Tahun, PT-76M. 

"Ini apa ini?" tanya Andika, dalam video di channel YouTube Jenderal Andika Perkasa Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga

Panglima TNI Akan Usulkan 30.000 sampai 50.000 Prajurit Baru untuk IKN 

Kemudian dijawab Suhartono, "Siap ini jenis ranpur PT-76M," kata Suhartono.

"Ooh ini yang usianya 61 Tahun," sambung Andika. 

Eks Pangkostrad ini meminta kepada Suhartono untuk membandingkan spesifikasi dari tank Leopard yang bisa sudah bisa menembak dengan otomatis. 

"Tapi kan begini, misalnya Leopard itu kan sudah otomatis, ini kan belum, bidiknya benar-benar. Kalau itu (Leopard) nembak sambil jalan bisa mas, itu teknologi baru, ini sudah kelamaan," ujarnya.

Oleh karena itu, Panglima TNI meminta agar Korps Marinir bisa mengajukan moderenisasi alutsista ke Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dia menceritakan bagaimana dulu saat menjabat KSAD mengajukan pengadaan helikopter V-22 Osprey. 

"Menurut saya sudahlah. Kayak kami Angkatan Darat pengajuan, kalau akhirnya jadi kan keputusan itu di Kemhan, yang kami ajukan Osprey tidak main-main. Kalau mengusulkan itu yang baru sekalian," ungkapnya. 

Selepas pertemuan, Dankormar menuturkan bahwa dalam peninjauan tersebut, Panglima TNI menekankan adanya moderenisasi alutsista. Apalagi, sambung dia, untuk tank kalau bisa sudah tidak ada lagi yang dioperasikan secara manual untuk melakukan tembakan. 

"Sehingga tidak ada lagi istilah kita nembak enggak kena. Mau sambil jalan atau tanknya sambil loncat begitu kita sudah bidik akan kena," turut Suhartono.

Editor: Faieq Hidayat