Pantun Talibun: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contohnya
JAKARTA iNews.id - Pantun talibun merupakan salah satu jenis pantun yang mungkin terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia saat ini. Padahal, pantun tersebut menjadi bagian dari sastra Melayu.
Berbeda dengan pantun pada umumnya, pantun talibun akan lebih panjang dan kompleks. Oleh sebab itu, pantun ini mampu menawarkan keindahan syair yang memikat dan sarat makna.
Adapun pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh pantun talibun, yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Jumat (12/1/2024), adalah sebagai berikut.
Pantun talibun adalah puisi yamg sepeti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, namun lebih panjang dibandingkan pantun pada umumnya. Pantun talibun biasanya terdiri dari 6 hingga 20 baris.
Dengan begitu, pantun talibun akan bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya. Setiap bait terbagi menjadi sampiran, yaitu larik pembuka yang bersifat pengantar, dan isi, yaitu inti pesan yang ingin disampaikan.
Apabila terdiri dari 6 baris, maka baris pertama sampai ketiga adalah sampiran dan baris keempat sampai keenam adalah isi. Dengan demikian, gagasan yang disampaikan akan lebih kaya.
Berbeda dengan pantun biasa yang berbaris empat, talibun memiliki keunikan dengan barisan genap yang lebih panjang, seperti enam, delapan, atau sepuluh baris.
Repetisi kata atau frasa kerap ditemui dalam talibun, baik di awal larik, tengah, maupun akhir. Teknik ini menambah keindahan bunyi dan penekanan.
Layaknya pantun pada umumnya, talibun juga menganut rima atau persamaan bunyi di akhir larik, biasanya pada sampiran dan isi.
Meski tak sepopuler pantun asmara, talibun menaungi tema yang luas, mulai dari keajaiban alam, kesaktian tokoh, nasihat moral, hingga kisah historis.
Talibun menjadi sarana hiburan dan permainan kata yang cerdas. Berbalas pantun talibun menjadi tradisi yang mengasah kreativitas dan kecerdasan.
Pantun talibun ideal untuk menyampaikan cerita panjang dan peristiwa heroik secara puitis dan dramatis.
Tak jarang, talibun sarat dengan pesan moral dan ajaran luhur yang dibingkai dalam bahasa yang indah dan mudah diingat.
Talibun merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Melayu. Memahami dan melestarikannya berarti menjaga kelestarian dan kekayaan khazanah sastra kita.
Pucuk manggis berjuntai rendah,
Burung nuri hinggap bersiul,
Hati gundah tak tertahankan,
Diri terasing merana pilu.
Duduk termenung di bawah beringin,
Memandang bulan redup cahayanya,
Ingat kekasih jauh di perantauan,
Tak tahu kapan bertemu dia.
Demikianlah pembahasan mengenai Pantun Talibun mencakup pengertian, ciri, fungsi dan contohnya.
Editor: Komaruddin Bagja