Para Perajin Sepatu Bogor Keluhkan Persaingan Tak Sehat kepada Sandi
BOGOR, iNews.id – Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno hari ini mengunjungi sentra industri sepatu di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tempat itu, terdapat sedikitnya 2.000 pelaku usaha kerajinan sandal, sepatu, dan tas dengan jumlah pekerja seluruhnya mencapai 10.000 orang.
Dalam kunjungan kali ini, Sandi menyapa dan menyerap aspirasi dari para perajin terkait kondisi yang tengah mereka alami saat ini. Para perajin itu pun langsung menyampaikan keluh kesahnya dengan terus terang kepada mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.
Salah satunya adalah Haji Lutfi. Dia mengeluhkan persaingan usaha yang kini dirasa mulai tidak sehat. Padahal, para perajin di Taman Sari mampu memproduksi 1.000 kodi atau 20 ribu pasang sepatu dan sandal setiap hari.
“Pasar sekarang pembayarannya banyak tersendat. Impor membanjir dari China, mereka jual murah dan kuat pengaruhnya. Ini membuat persaingan tidak sehat. Belum lagi persaingan dengan perajin lainnya,” ungkap Lutfi di Bogor, Kamis (29/11/2018).
Hal senada diungkapkan Ketua UKM dan Perajin Taman Sari, Acu Juanda. Menurut dia, salah satu penyebab para perajin di daerahnya kalah bersaing adalah karena produk mereka belum punya brand atau merek sendiri yang dikenal oleh masyarakat luas. Produk buatan mereka tidak setenar sepatu dari Cibaduyut, Bandung.

“Kami enggak punya brand, Pak. Jadi hanya sebatas perajin dan pengepul. Padahal, merek-merek terkenal biasanya memesan sepatu di tempat kami. Tapi serbuan importir China makin memperparah kondisi kami,” ujar Acu kepada Sandiaga.
Mendegar keluhan tersebut, Sandi berjanji bakal menyerap aspirasi para perajin Taman Sari dengan sungguh-sungguh dan berusaha memperbaiki kondisi mereka lewat program yang dia tawarkan bersama calon presiden Prabowo Subianto. Salah satunya dengan menggulirkan gerakan OK OCE (One Kecamatan One Center of Entrepreneurship).
“Gerakan OK OCE sudah kami perkenalkan di setiap daerah yang kami kunjungi. Tiap daerah akan punya nama sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Karena setiap kota atau kabupaten punya karakteristik tersendiri, seperti industri sepatu Sukaresmi di Taman Sari ini,” ujar Sandi.
Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu juga berjanji akan mewujudkan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Menurut dia, gerakan ekonomi yang datang dari, oleh, dan untuk masyarakat dapat menjemput perubahan ekonomi di negeri ini.
“2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja, serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Termasuk di industri sepatu di kabupaten Bogor ini,” kata Sandi.

Editor: Ahmad Islamy Jamil